Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sekjen Gerindra Apresiasi Pidato Presiden Joko Widodo

Presiden ingin melakukan pengentasan [kemiskinan] pulau-pulau garis terdepan. Kita tunggu janji realisasinya lah karena masyarakat di sana kan menikmati kemerdekaan dengan mahal.
Presiden Joko Widodo memberi salam seusai menyampaikan pidato kenegaraan saat Sidang Tahunan MPR Tahun 2017 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8)./Reuters-Beawiharta
Presiden Joko Widodo memberi salam seusai menyampaikan pidato kenegaraan saat Sidang Tahunan MPR Tahun 2017 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8)./Reuters-Beawiharta

Kabar24.com, JAKARTA--Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzzani mengapresiasi pidato Presiden Joko Widodo dalam Sidang Tahunan MPR, Rabu (16/8/2017).

Muzzani menggarisbawahi janji Presiden mengenai daerah-daerah yang masih tertinggal.

"Saya kira baik, bagus, Presiden ingin melakukan pengentasan [kemiskinan] pulau-pulau garis terdepan. Kita tunggu janji realisasinya lah karena masyarakat di sana kan menikmati kemerdekaan dengan mahal," kata Muzzani di Kompleks Gedung DPR/MPR.

Sementara itu, saat berpidato dalam sidang bersama DPD dan DPR di kompleks parlemen, Rabu, Presiden juga menyebutkan ihwal pemerataan kesejahteraan. Menurut Presiden, fokus kebijakan pemerintah pada tahun ketiga merupakan pemerataan ekonomi.

Jokowi menginginkan seluruh rakyat Indonesia yang tersebar di seluruh pelosok tanah air bisa merasakan dampak pembangunan.

“Kita tidak ingin kesejahteraan hanya dinikmati seseorang atau sekelompok orang. Inilah janji kemerdekaan yang harus kita segera wujudkan,” ujar Presiden.

Menurutnya, fokus pemerintahan tersebut bergerak lebih maju ketimbang fokus pada tahun tahun sebelumnya. Seperti misalnya fokus tahun pertama pemerintahan kabinet kerja yang lebih tertuju kepada transformasi fundamental perekonomian dan percepatan infrastruktur serta deregulasi pada tahun kedua pemerintahan Presiden Jokowi.

Mulai 2017, pemerintah menitikberatkan kebijakan pada masalah pemerataan dan menekan ketimpangan. Tingkat kemiskisnan Indonesia pada Maret 2015 masih mencapai 28,59 juta jiwa. Sementara pada Maret 2017 menurun menjadi 27,77 juta jiwa.

Begitu juga dengan rasio Gini sebagai indikator pengukur kesenjangan. Rasio Gini pada September 2014 mencapai 0,414 sementara pada Maret 2017 menjadi 0,393.

Menurut Presiden, inflasi Januari—Juli 2017 masih dalam level terkendali di tingkat 2,6%.Sementara pertumbuhan ekonomi masih berada di kisaran 5%.

“Kita harus memastikan pertumbuhan ekonomi rata rata 5% bukan hanya dinikmati segelintir orang, tapi bisa dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia,” ujarnya.

Oleh sebab itu, kata Presiden, pembangunan bukan hanya perlu ditujukan kepada daerah perkotaan. “Tapi untuk seluruh anak bangsa, baik yang tinggal di pedesaan, daerah-daerah pinggiran, pulau-pulau terdepan, maupun kawasan perbatasan.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arys Aditya
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper