Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Napak Tilas Kemerdekaan Indonesia (1) : Soekarno, Ini Leherku Seret Aku ke Pojok

Jalan Tugu Proklamasi, Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menuju Rumah Bersejarah Rengasdengklok cukup lengang.
Soekarno /Istimewa
Soekarno /Istimewa

Kabar24.com, JAKARTA - Jalan Tugu Proklamasi, Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menuju Rumah Bersejarah Rengasdengklok cukup lengang.

Rumah itu merupakan tempat Proklamator Soekarno dan Mohammad Hatta beristirahat saat dibawa para pemuda sehari sebelum Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Pemandangan cukup bervariasi. Sesekali terlihat persawahan di kiri-kanan jalan, tetapi lebih banyak rumah penduduk yang terlihat. Semakin dekat dengan lokasi, juga terlihat Markas Koramil 0404/Rengasdengklok dan beberapa sekolah.

Terbayang di pikiran, apakah mungkin itu jalan yang sama yang dilalui Soekarno-Hatta saat dulu dibawa para pemuda ke markas Pembela Tanah Air (Peta) di Rengasdengklok. Saat itu, kondisi jalan tentu belum sebagus saat ini. Kiri-kanan jalan pun tentu masih banyak berupa hutan.

Rengasdengklok bisa dicapai dari Jakarta melalui Jalan Tol Jakarta-Cikampek, keluar di Gerbang Tol Karawang Barat, dengan waktu tempuh sekitar dua jam. Dari Gerbang Tol Karawang Barat, Rengasdengklok hanya berjarak sekitar 25 kilometer.

Pada 16 Agustus 1945, ketika Soekarno-Hatta dibawa kelompok pemuda, tentu jalan tol itu belum ada. Namun, waktu tempuh saat itu tidak berbeda jauh dengan saat ini, sekitar dua jam.

Pikiran pun melayang membayangkan situasi saat itu. Pemuda-pemuda Indonesia, melalui siaran radio luar negeri yang didengarkan secara sembunyi-sembunyi, mendengar berita bahwa Jepang semakin terdesak.

Pada 1 Maret 1945, pemerintah pendudukan Jepang mengumumkan pembentukan "Dokuritsu Zyumbi Tyosakai" atau Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).

Menurut buku komik "Peristiwa Sekitar Proklamasi" yang diterbitkan Museum Perumusan naskah Proklamasi, pembentukan badan yang diresmikan pada 28 Mei 1945 tersebut sebenarnya memiliki tujuan politik agar rakyat Indonesia tetap memberikan dukungan kepada Jepang dalam menghadapi Perang Asia.

BPUKPI beranggotakan 62 orang Bangsa Indonesia termasuk empat orang dari golongan keturunan China, Arab dan Belanda, ditambah tujuh orang bangsa Jepang.

Badan tersebut diketuai dr Radjiman Wedyodiningrat dibantu dua orang wakil ketua, yaitu RP Soeroso dan seorang Jepang bernama Yoshido Ichibangase.

Hal penting yang berhasil dirumuskan oleh BPUPKI, yaitu dasar negara Pancasila, naskah pernyataan kemerdekaan dan undang-undang dasar.

Tugas BPUPKI kemudian dilanjutkan oleh "Dokuritsu Zyumbi Inkai" atau Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang dibentuk pada 7 Agustus 1945.

PPKI beranggotakan 21 orang dari beberapa tokoh pergerakan dan suku yang ada di Indonesia dengan diketuai Ir Soekarno dibantu wakil ketua Drs Mohammad Hatta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman Selanjutnya
Bertemu Terauchi
Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper