Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

QATAR KRISIS DIPLOMATIK : Arab Larang Unta dan Domba Lewati Perbatasan

Arab Saudi melarang unta dan domba milik penduduk Qatar untuk melewati perbatasan. Padahal, selama ini penduduk Qatar selalu membawa hewan ternak mereka ke padang penggembalaan milik Arab Saudi.
Sejumlah unta melintasi perbatasan di Arab Saudi menuju Qatar./Reuters
Sejumlah unta melintasi perbatasan di Arab Saudi menuju Qatar./Reuters

Kabar24.com, JAKARTA -- Arab Saudi melarang unta dan domba milik penduduk Qatar untuk melewati perbatasan. Padahal, selama ini penduduk Qatar selalu membawa hewan ternak mereka ke padang penggembalaan milik Arab Saudi.

Larangan ini dikeluarkan seiring dengan perselisihan antara Qatar dan sejumlah negara di Timur Tengah.

Seperti dilansir dari BBC, seorang pejabat Qatar bernama Jassim Qattan mengatakan ada sekitar 15 ribu unta dan 10 ribu domba yang melewati perbatasan kedua negara. Pada Senin lalu, 25 ribu ekor unta telah kembali ke Qatar.

Video yang diunggah di media sosial dalam beberapa hari terakhir juga menunjukkan unta dalam jumlah besar melintasi perbatasan gurun Arab Saudi dan Qatar. Memang banyak penduduk Qatar menjaga ternak mereka di Arab Saudi, karena kerajaan Teluk kecil itu tidak memiliki cukup padang rumput.

Tempat penampungan darurat dengan tangki air dan makanan ternak telah disiapkan di Qatar. Penampungan itu akan digunakan sampai pemerintah mendapat tempat yang sesuai untuk hewan-hewan ternak tersebut. Ahli hewan, sopir, dan personel lainnya sudah dikerahkan guna membantu peternak.

Langkah Arab Saudi ini memicu kemarahan di peternak Qatar.

"Kami hanya ingin menjalani hari-hari kami, pergi ke Arab Saudi dan merawat unta kami dan kembali serta mengurus keluarga kami," ujar Ali Magareh, 40 tahun.

Ali Magareh menambahkan para peternak tak ingin terlibat dalam konflik politik antarkedua negara.

"Kami tidak senang," ucap Ali.

Awal bulan ini, Arab Saudi dan sejumlah negara Arab memutuskan hubungan diplomatik dan dengan Qatar. Alasanya, Qatar dianggap telah mendukung keberadaan ekstremis Islam. Pemerintah Qatar dengan tegas menolak tuduhan itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : JIBI
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper