Kabar24.com, JAKARTA – Presiden China Xi Jinping membahas situasi di Korea Utara dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dalam sambungan telepon hari ini.
Dilansir Reuters (Rabu, 12/4/2017), Presiden Xi Jinping menekankan bahwa resolusi atas ketegangan di semenanjung Korea harus dicapai dengan cara-cara damai.
Sambungan telepon tersebut terjadi sekitar sepekan setelah Trump dan Xi Jinping bertemu untuk pertama kalinya pada di resort Mar-a-Lago, Florida.
Pasca tatap muka pertamanya dengan Xi Jinping, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menggambarkan hubungan yang sangat luar biasa antara pimpinan negara dengan ekonomi terbesar di dunia tersebut. Senada dengan Trump, Xi Jinping pun memberi nada optimistis tentang AS.
Meski demikian, masih ada bagian yang sulit dalam hubungan antara keduanya, yakni mencari kesamaan dengan cepat atas sejumlah isu ekonomi dan keamanan sebelum memberi risiko yang mengarah ke perang dagang atau konflik militer yang dapat merusak hubungan itu.
Mungkin tidak ada yang lebih mendesak daripada upaya membatasi ancaman nuklir Korea Utara, setelah Trump memerintahkan untuk meluncurkan puluhan rudal Tomahawk ke Suriah dalam kisaran waktu yang sama saat ia menjamu Xi Jinping di resortnya.
“Hal ini tetap merupakan isu besar yang bersifat eksplosif bagi hubungan AS-China,” ujar William Overholt, anggota senior di Harvard University’s Asia Center.
Trump sendiri sebelumnya telah mengancam untuk bertindak secara sepihak terhadap Korut jika China tidak dapat berbuat lebih banyak untuk membatasi kegiatan negara tetangganya itu terkait aktivitas persenjataan nuklirnya.
Akhir pekan lalu, pihak militer AS mengerahkan armada tempur angkatan laut menuju semenanjung Korea seiring meningkatnya ketegangan di kawasan tersebut.
Satuan tempur Carl Vinson yang terdiri dari sebuah kapal induk dan sejumlah kapal perang lainnya telah bergerak menuju Pasifik Barat terkait berbagai ujicoba rudal Korea Utara. Pengerahan armada tersebut ditegaskan merupakan langkah yang diperlukan untuk menjaga kesiagaan di wilayah itu.
Pada Senin, pemerintah Xi Jinping telah mengirimkan utusannya mengunjungi Korsel untuk membahas isu-isu terkait Korea Utara, mitra dagang terdekat China sejak 1950an.
Menurut keterangan Kementerian Luar Negeri di Seoul, Utusan Khusus China untuk urusan Semenanjung Korea, Wu Dawei, bertemu dengan rekannya dari Korea Selatan, untuk membahas isu nuklir Pyongyang.