Kabar24.com, JAKARTA - Iran menggelar uji coba lanjutan rudalnya dalam sebuah latihan militer tahunan sehari setelah Presiden AS Donald Trump menerapkan sanksi baru, baik untuk individu maupun perusahaan, akibat uji coba rudal balistik pekan lalu.
Negara tersebut berhasil melakukam uji coba serangkaian rudal darat ke darat serta sistem radar selama latihan di sebuah gurun seluas 35.000 kilometer persegi di wilayah Provinsi Semnan, menurut kantor berita semi resmi, Tasnim.
Laporan itu mengutip sumber Amir Ali Hajizadeh, komandan divisi ruang angkasa Islamic Revolutionary Guards Corps sebagaimana dikutip Bloomberg, Minggu (5/2/2017).
"Jika musuh sudah tidak bersahabat lagi maka kami akan membidik mereka," ujar pria berpangkat brigadir jenderal itu tanpa merujuk ke negara tertentu. "Akan tetapi setiap ancaman AS terhadap Iran tidak akan ada artinya," ujarnya.
Departemen Keuangan AS Jumat lalu mengeluarkan daftar 13 individu dan 12 kelompok yang dilarang masuk ke AS karena mendukung program nuklir Iran.
Mereka juga diduga punya hubungan dengan kelompok teroris atau memberikan dukungan terhadap Islamic Revolutionary Guard Corps yang beraliran keras. Kelompok itu termasuk perusahaan yag berbasis di Taheran, Uni Emirat Arab serta Lebanon dan China.
Sebagai balasan, Iran “akan melakukan tindakan serupa terhadap individu dan perusahaan AS yang berperan mendukung kelompok ekstremis di kawasan. Begitu juga terhadap mereka yang membantu membantai dan menindas mereka yang tidak berdaya,” ujar keterangan Kemenlu Iran. Naman mereka yang menjadi sasaran akan diumumkan kemudian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
