Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PILPRES AMERIKA: Publik Tunggu Debat Hillary & Trump

Calon Presiden Amerika dari kedua kubu, Hillary Clinton dan Donald Trump akan saling berhadapan satu sama lain untuk pertamakalinya dalam debat yang diadakan pada Senin (26/9/2016).
Hillary Clinton dan Donald Trump/Reuters
Hillary Clinton dan Donald Trump/Reuters

Kabar24.com, JAKARTA - Calon Presiden Amerika dari kedua kubu, Hillary Clinton dan Donald Trump akan saling berhadapan satu sama lain untuk pertamakalinya dalam debat yang diadakan pada Senin (26/9/2016).

Debat tersebut digadang-gadang akan menjadi penampilan politik yang paling ditunggu serta menjadi debat dengan penonton terbanyak dalam sejarah AS.

Pertarungan antar -calon yang sangat ketat untuk bisa duduk di Gedung Putih, serta perselisihan antar-calon yang tak terprediksi telah menarik perhatian khalayak ramai.

Jumlah penonton debat antara Trump dan Hillary diprediksi akan menyamai rekor penonton debat presiden antara Jimmy Carter dari Demokrat dan Ronald Reagen dari Republik yang mencapai 80 juta orang pada 1980.

Debat 90 menit tersebut akan dimulai pada pukul 21.00 waktu setempat bertempat di Hofstra University di Long Island New York.

Debat pada hari ini akan menjadi yang pertama dari 3 debat calon presiden yang akan mempertemukan Trump dan Hillary. Debat ini diharapkan bisa menghapuskan keraguan para pemilih.

Menurut ahli strategi dari partai Republik, Trump yang merupakan pendatang baru di dunia politik akan lebih diuntungkan dalam debat ini.

"Trump tidak perlu tampil terlalu brilian hanya saja dia juga tidak boleh bersikap terlalu bombastis," kata Dan Schnur, mantan ahli strategi dari Partai Republik yang saat ini menjadi ahli politik di University of Southern California seperri dikutip dari Reuters, Senin (26/9/2016).

Taruhan dalam debat ini sangat besar. Debat presiden berlangsung ketika jajak pendapat yang menunjukkan kepemimpinan Hillary atas Trump mulai memgabur di tengah munculnya pertanyaan terkait yayasan keluarga dan penggunaan server email pribadi ketika dia menjabat sebagai sekretaris negara.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper