Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gempa Bumi Nias Utara, Dipicu Subduksi Lempeng Megathrust

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengidentifikasikan bahwa peristiwa gempa bumi tektonik yang mengguncang wilayah Nias Utara, dipicu subduksi lempeng megathrust.
Ilustrasi/Reuters
Ilustrasi/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengidentifikasikan bahwa peristiwa gempa bumi tektonik yang mengguncang wilayah Nias Utara, dipicu subduksi lempeng megathrust.

Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan bahwa hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi yang terjadi Rabu (13/7), pada pukul 16.26.22 WIB itu mencapai kekuatan 4,3 Skala Richter. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 1,39 LU dan 96,95 BT, tepatnya di laut pada jarak 24 kilometer arah barat Lahewa, Nias Utara pada kedalaman hiposenter 24 kilometer.

Menurutnya berdasarkan analisis peta guncangan (shakemap) BMKG, tampak bahwa secara umum gempabumi ini dirasakan dalam skala intensitas I SIG BMKG (II-III MMI) di wilayah Nias Utara, seperti Lahewa, Hiligeo, Ambugha, Faighunago, Teolo, Afulu, dan Lauru. Di daerah tersebut guncangan gempabumi dirasakan oleh beberapa orang dan tidak menimbulkan kerusakan.

"Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempabumi yang terjadi merupakan gempabumi dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng di zona megathrust," ujarnya seperti siaran pers yang diterima Bisnis, Rabu (13/7) malam.

Daryono memeparkan bahw zona megathrust merupakan lajur penunjaman lempeng yang masih landai sehingga dapat memicu terjadinya gempabumi dangkal dengan mekanisme.sesar naik. Aktivitas gempabumi di zona ini jika kekuatannya sangat besar dapat berpotensi menimbulkan tsunami. "Kita patut bersyukur karena gempbumi Nias Utara ini kekuatannya relatif kecil sehingga tidak berpotensi tsunami," ujarnya.

Pihaknya meminta masyarakat agar tetap tenang karena gempa bumi ini tidak merusak. "Khusus masyarakat di pesisir Nias barat dan utara, dihimbau agar tidak terpancing isu yang tidak bertanggungjawab karena gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper