Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RI & Afghanistan Siap Tingkatkan Hubungan Dagang

Pemerintah Indonesia dan Afghanistan bersepakat untuk menjajaki kemungkinan peningkatan nilai perdagangan ke depan dengan target untuk mencapai US$200 juta pada 20162017.

Kabar24.com, JAKARTA--Pemerintah Indonesia dan Afghanistan bersepakat untuk menjajaki kemungkinan peningkatan nilai perdagangan ke depan dengan target untuk mencapai US$200 juta pada 2016–2017.

Komitmen itu diutarakan setelah Direktur Jenderal Multilateral merangkap Acting Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri RI Hasan Kleib bertemu Deputi Menteri Luar Negeri untuk Manajemen dan Sumber Daya Afghanistan Nasir Ahmad Andisha.

Dalam siaran tertulis di laman kementerian, Senin (28/3/2016), tercatat nilai perdagangan RI-Afghanistan dalam 5 tahun terakhir terus menanjak, dengan surplus bagi Indonesia yaitu, tertinggi mencapai US$77 juta pada tahun 2014 lalu turun menjadi US$36,56 juta pada tahun lalu.

Produk ekspor terbesar Indonesia ke Afghanistan, yaitu minyak kelapa sawit, obat-obatan, dan peralatan mandi. Produk impor unggulan Afghanistan, yaitu anggur dan buah-buahan kering serta karpet.

Kedua pihak sepakat mendorong peningkatan interaksi antar pebisnis dan investor kedua negara, mengingat bahwa telah ada MoU kerja sama antar Kamar Dagang dan Industri (Kadin) kedua negara sejak tahun 2014.

Pertemuan mendorong intensifikasi kunjungan dagang dari Afghanistan pada Trade Expo International (TEI) bulan Oktober  dan Jakarta International Handicraft Trade Fair (INACRAFT) bulan April 2016. Kedua events tersebut akan dimanfaatkan tidak hanya untuk perdagangan namun juga pengembangan kerja sama dan investasi dua arah.

Adapun, investasi Afghanistan sebesar US$52,8 juta selama periode 2012–2015 dan diharapkan terus meningkat. Pihak Afghanistan mengundang investasi Indonesia di bidang pertanian, proyek infrastruktur, eksplorasi mineral, industri karpet, tekstil dan pakaian, dll.

Bidang potensial lain yang disepakati untuk dikembangkan, yaitu kerja sama di bidang SMEs dan kerja sama bidang obat-obatan.

Kedua pihak juga sepakat untuk memperkuat konektivitas dan business to business contact dengan mendorong kerja sama di bidang transportasi dan logistik dengan Afghanistan yang merupakan land-locked country.

Sejalan dengan itu, pihak Afghanistan sangat mengharapkan fasillitasi visa kunjungan usaha bagi pengusaha Afghanistan ke Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arys Aditya
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper