Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

POLUSI UDARA: China Tutup 2.500 Perusahaan Penyebab Polusi

Beijing akan menutup 2.500 perusahaan yang menyebabkan polusi skala kecil pada tahun ini sebagai upaya untuk memerangi polusi, sebagai salah satu topik yang sensitif di China
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Kabar24.com, JAKARTA -- Beijing akan menutup 2.500 perusahaan yang menyebabkan polusi skala kecil pada tahun ini sebagai upaya untuk memerangi polusi, sebagai salah satu topik yang sensitif di China.

Polusi menimbulkan ribuan protes setiap tahunnya terkait kekhawatiran kerusakan lingkungan, terutama yang berasal dari pabrik. Empat distrik yang terpapar asap pada musim dingin ini diminta untuk menutup 2.500 perusahaan pada tahun ini, dan lainnya juga akan dilakukan pada tahun depan.

Seperti dilansir www.trust.org pada Senin (1/11/2015), peningkatan jumlah sumber polusi dalam skala kecil macam restoran, hotel dan bengkel mengimbangi pengaruh penurunan dramatis polusi skala berat oleh perusahaan yang mengkonsumsi energi tinggi.

Pada bulan lalu, Beijing mengeluarkan red alert untk polusi udara yang tinggi, sehingga menutup sekolah dan melarang aktivitas luar ruangan.

China berjanji untuk memangkas konsumsi batu bara dan menutup industri polutif, walaupun para pejabat negara menyatakan negara itu tidak akan memenuhi standar kualitas udara setidaknya pada 2030.

The Asian Development Bank (ADB) sebelumnya menyetujui pinjaman berbasis kebijakan senilai US$300 juta kepada China untuk mengatasi masalah lama yakni polusi udara yang terjadi di negara itu.

Pinjaman ADB itu akan menyertai pinjaman yang diharapkan datang dari KfW Development Bank senilai Euro 150 juta untuk mendukung pengeluaran dalam the Hebei Clean Air Action Plan 2015-2016, yang diperkirakan mencapai US$4,8 miliar.

Provinsi Hebei dinilai menjadi masalah utama pengendalian polusi di negara itu dan merupakan tempat terbesar kedua dalam mengkonsumsi batu bara di China.

"Kualitas udara yang buruk mencapai tingkat yang serius bahwa itu membahayakan kesehatan serta pertumbuhan yang berkelanjutan," kata Satoshi Ishii, Spesialis Senior Pembangunan Perkotaan ADB, beberapa waktu lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Anugerah Perkasa
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper