Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China Tak Diundang Peringatan Kematian Kim Jong-Il

China tidak mungkin mengirim utusan pada peringatan 3 tahun kematian mantan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-Il pekan depan, karena sampai sekarang belum menerima undangan resmi dari Pyongyang.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un./Reuters
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un./Reuters

Bisnis.com, BEIJING - China tidak mungkin mengirim utusan pada peringatan 3 tahun kematian mantan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-Il pekan depan, karena sampai sekarang belum menerima undangan resmi dari Pyongyang.

Sumber diplomatik yang mengetahui hubungan China-Korea Utara mengatakan hal itu, Senin.

Kim Jong-il, dengan kepemimpinan tangan besi serta kebijakan senjata nuklirnya memicu ketegangan regional selama lebih dari 1 dasawarsa, telah meninggal karena gagal jantung pada 17 Desember 2011 dalam usia 69.

Kekuasaannya dilanjutkan oleh putra termuda, Kim Jong-un yang sekarang memimpin Korea Utara.

Peringatan 3 tahun kematian Kim sangat penting bagi pemimpin muda itu karena berarti masa perkabungan selama 3 tahun telah berakhir, sehingga membuka jalan baginya untuk menekuni kebijakan baru dalam bidang politik dan ekonomi, kata para pengamat.

"Sepengetahuan saya, Korea Utara tidak mengirim undangan secara resmi kepada China untuk menghadiri peringatan kematian Kim Jong-il di Pyongyang," kata sumber yang tidak bersedia disebutkan namanya itu.

"Maka pemerintah China tidak mempertimbangkan pengiriman utusan pada upacara 17 Desember di Pyongyang," katanya.

Hubungan Korea Utara dan China masih menegang, khususnya setelah percobaan nuklir ketiga oleh Korea Utara tahun lalu.

Menjelang peringatan tahun kedua kematian Kim Jong-il tahun lalu, pemimpin Utara yang sekarang mengejutkan dunia dengan melakukan pembersihan dan menghukum mati suami dari bibinya, Jang Song-thaek yang pernah dipandang sebagai sosok paling berpengaruh di samping Kim dan mempunyai hubungan dekat dengan Beijing.

Hukuman mati terhadap Jang membuat masam hubungan negeri itu dengan China.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper