Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EKONOMI NTT: Realisasi Investasi Lampaui Target Rp2,6 Miliar

Realisasi investasi di Nusa Tenggara Timur hingga akhir September 2014 mencapai Rp3,6 triliun, melebihi target akhir tahun ini senilai Rp2,6 triliun.
Bandara Ngada /Bisnis.com
Bandara Ngada /Bisnis.com

Bisnis.com, DENPASAR—Realisasi investasi di Nusa Tenggara Timur hingga akhir September 2014 mencapai Rp3,6 triliun, melebihi target akhir tahun ini senilai Rp2,6 triliun.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) NTT Samuel Rebo menuturkan tingginya realisasi, karena beberapa proyek Masterpla Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) di daerah itu sudah mulai direalisasikan.

“Proyek seperti rehab bandara, pelabuhan laut, kemudian sarana embung sudah mulai dibangun, sehingga sangat terasa peningkatannya,” jelasnya dihubungi Bisnis dari Denpasar, Senin (27/10/2014).

Samuel merinci realisasi pada triwulan III/2014, 60% diantaranya merupakan Penanaman Modal Asing (PMA) dan 40% Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Jumlah PMA yang berinvestasi tercatat mencapai 41 proyek dan PMDN 19 proyek.

Sektor yang paling banyak diminati oleh investor adalah pariwisata khususnya wisata air (diving), serta sektor kelautan dan perikanan seperti budi daya mutiara. Sementara itu, kawasan yang banyak dibidik investor adalah Labuan Bajo, Manggarai Barat dan Kota Kupang.

Melihat pencapaian tersebut, Samuel mengaku optimis realisasi akhir tahun ini akan menembus angka Rp4 triliun. Apalagi, jelasnya, hingga triwulan III/2014 sudah ada 20 izin prinsip yang telah dikeluarkan oleh BKPMD.

Bahkan, salah satu perusahaan nasional berencana akan merealisasikan investasi berupa pabrik garam seluas 2.000 Ha di daerah Kupang. Namun, realisasi itu sementara masih terganjal izin prinsip.

“Mereka sudah survei-survei lokasi dan dalam proses membicarakan dengan masyarakat. Itu kalau direalisasikan akan berdampak banyak terhadap target kami,” tuturnya.

Mantan Kepala Dinas Peternakan Provinsi NTT ini menjelaskan pihaknya mendorong investor luar datang ke wilayah tersebut, karena potensinya masih besar dan lahan yang tersedia sangat luas. Dia mencontohkan sektor seperti pariwisata, peternakan serta pertambahan masih terbuka lebar.

Khusus pertambangan masih ada penolakan, karena alasan lingkungan. Namun, BKPMD berupaya membantu investor mendekati masyarakat agar rencananya dapat berjalan.

Saat ini beberapa investor dari luar negeri sudah menyatakan minatnya menempatkan dana besar di NTT. Contohnya, perusahaan asal Singapura sudah menyatakan minatnya mendirikan pabrik pakan berbahan jagung di Timor, dengan kebutuhan lahan seluas 600 Ha.

Selain itu, investor dari Australia juga menginformasikan rencananya membangun industri pengolahan air kelapa di Flores. Rencana pabrik pengolahan itu akan menyerap produktivitas kelapa di sekitar daerah tersebut.

Investor asal Jepang dan Hong Kong sudah menyatakan minat berinvestasi di sektor perikanan dan infrastruktur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Feri Kristianto
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper