Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sri Mulyani Bahas RAPBN 2026 dan KEK dengan Prabowo di Istana

Sri Mulyani dan Prabowo bahas RAPBN 2026 dan pengembangan KEK di Istana. Pertemuan dihadiri oleh beberapa menteri, fokus pada laporan perkembangan KEK.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebelum menghadiri rapat terkait Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) tiba di ke Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (22/7/2025)./Bisnis-Akbar Evandio
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebelum menghadiri rapat terkait Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) tiba di ke Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (22/7/2025)./Bisnis-Akbar Evandio

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tiba di Istana Kepresidenan hari ini Selasa (22/7/2025) untuk menghadiri rapat terbatas bersama Presiden Prabowo Subianto.

Saat ditanya wartawan soal agenda utama pertemuan, Sri Mulyani membenarkan bahwa salah satu topik yang dibahas adalah Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2026.

“Iya, itu salah satu yang akan dibahas,” katanya singkat sebelum memasuki kompleks Istana, Selasa (22/7/2025).

Tak hanya akan membahas RAPBN 2026, Sri Mulyani akan mengawali kehadirannya dengan mengikuti ratas terkait dengan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

Menurut pantauan Bisnis, hadir dalam pertemuan tersebut antara lain Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Turut hadir Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang dan Menteri Perdagangan Budi Santoso.

Airlangga menyampaikan bahwa agenda yang akan dia jalankan dalam pertemuan tersebut adalah penyampaian laporan perkembangan KEK secara keseluruhan. 

“Agendanya nanti di dalam laporan mengenai pengembangan kawasan,” ujarnya di kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (22/7/2025).

Saat ditanya kawasan mana saja yang dibahas, Airlangga menegaskan bahwa diskusi tidak terbatas pada satu wilayah. Melainkan secara keseluruhan 

Dia juga memastikan bahwa pembahasan kali ini tidak terkait dengan kebijakan tarif dagang Amerika Serikat yang dikenal sebagai "Tarif Trump". 

“Tidak, tidak terkait dengan Trump. Tarif Trump sudah selesai, ya sudah dilaporkan,” tandas Airlangga.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akbar Evandio
Editor : Muhammad Ridwan
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro