Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prabowo Pamer Aset Kelolaan Danantara Tembus US$1 Triliun

Presiden Prabowo mengumumkan aset BPI Danantara mencapai US$1 triliun, terdiri dari 889 BUMN, dan telah mengamankan investasi asing senilai US$7 miliar.
Presiden Prabowo Subianto pada acara peluncuran kelembagaan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih, di Klaten, Jawa Tengah, Senin (21/7/2025) - BISNIS/Youtube Setpres.
Presiden Prabowo Subianto pada acara peluncuran kelembagaan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih, di Klaten, Jawa Tengah, Senin (21/7/2025) - BISNIS/Youtube Setpres.

Bisnis.com, JAKARTA -- Presiden Prabowo Subianto pamer aset kelolaan Badan Pengelolan Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara sudah lebih dari US$1 triliun. 

Hal itu disampaikan Prabowo saat menghadiri acara Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Solo, Jawa Tengah, Minggu (20/7/2025). 

Prabowo awalnya menyampaikan bahwa Danantara yang didirikan pada awal pemerintahannya adalah sovereign wealth fund (SWF) untuk kedaulatan investasi nasional. Dia menyebut Danantara adalah energi masa depan bangsa Indonesia yang akan menjaga dan mengelola kekayaan untuk generasi penerus di masa depan. 

Menurut Kepala Negara, aset kelolaan Danantara yang terdiri dari perusahaan-perusahaan pelat merah di Indonesia sudah mencapai lebih dari US$1 triliun. 

"Danantara sekarang aset yang dikelola lebih dari US$1.000 miliar," tuturnya, dikutip Senin (21/7/2025). 

Sebelumnya, CEO Danantara Rosan Perkasa Roeslani menyebut nilai aset yang melebihi US$1 triliun itu terdiri dari 889 BUMN strategis. 

"Yang terjadi adalah tanggung jawab yang sangat besar, yang kami berkomitmen penuh, Bapak Presiden, Bapak Wakil Presiden, untuk menjaga amanah ini sebaik-baiknya," ujar Rosan pada peresmian Wisma Danantara beberapa waktu lalu.

Sejak diluncurkan oleh Presiden Prabowo pada 24 Februari 2025, lanjut Rosan, Danantara juga telah mengamankan kerja sama investasi asing senilai US$7 miliar dari Qatar, Rusia, China dan Australia.

Rosan lalu menyebut Danantara juga diproyeksikan pada Juli 2025 bakal mendapatkan tambahan pendanaan baru sebesar US$10 miliar dari perbankan luar negeri.

"Kepercayaan itu sangat-sangat luar biasa dari luar negeri dan kita pun masih menjajaki beberapa kerja sama lain dan juga pendanaan lain," ucap pria yang juga menjabat Menteri Investasi dan Hilirisasi itu. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dany Saputra
Editor : Edi Suwiknyo
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro