Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump Minta Semua Pihak Jaga Harga Minyak Tetap Rendah Pasca Serangan Iran

Harga minyak diminta tetap rendah oleh Presiden AS Trump pasca serangan Iran pada Israel
Presiden AS Donald Trump menunjukkan perintah eksekutif yang telah ditandatangani saat pengumuman tarif di Rose Garden, Gedung Putih, Washington, DC, AS, pada hari Rabu (2/4/2025). Trump memberlakukan tarif pada mitra dagang AS di seluruh dunia, serangan terbesarnya terhadap sistem ekonomi global yang telah lama dianggapnya tidak adil. Fotografer: Jim Lo Scalo / EPA / Bloomberg
Presiden AS Donald Trump menunjukkan perintah eksekutif yang telah ditandatangani saat pengumuman tarif di Rose Garden, Gedung Putih, Washington, DC, AS, pada hari Rabu (2/4/2025). Trump memberlakukan tarif pada mitra dagang AS di seluruh dunia, serangan terbesarnya terhadap sistem ekonomi global yang telah lama dianggapnya tidak adil. Fotografer: Jim Lo Scalo / EPA / Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden AS Donald Trump menyatakan keinginannya menjaga harga minyak tetap rendah di tengah kekhawatiran bahwa dampak serangan terhadap fasilitas nuklir Iran dapat menyebabkan harga melonjak.

"Semua orang, jaga harga minyak tetap rendah, saya mengawasi! Anda bermain sesuai keinginan musuh, jangan lakukan itu," tulis Trump dengan huruf kapital di platform Truth Social miliknya seperti dilansir dari Reuters.

Trump menindaklanjutinya dengan unggahan lain yang ditujukan kepada Departemen Energi AS, mendorongnya untuk "mengebor" dan berkata, "Maksud saya sekarang."

Menteri Energi AS Chris Wright menanggapi, "Kami sedang mengerjakannya!" dalam unggahan di X.

Tidak segera jelas apa yang dapat dilakukan departemen energi untuk meningkatkan pengeboran minyak dan gas, yang mencapai rekor tertinggi selama pemerintahan mantan Presiden Joe Biden sebelumnya dan yang ingin ditingkatkan lebih tinggi oleh Trump. Departemen Energi tidak segera menanggapi pertanyaan tentang komentar Wright.

Harga minyak mentah Brent acuan global berfluktuasi pada hari Senin, menyentuh level tertinggi dalam lima bulan sebelum turun lebih dari 1% menjadi $76,10 per barel karena pengiriman minyak dan gas terus berlanjut dengan kapal tanker dari Timur Tengah setelah serangan udara AS terhadap Iran selama akhir pekan.

Amerika Serikat dapat memanfaatkan Cadangan Minyak Strategis, tempat penyimpanan minyak mentah darurat terbesar di dunia, jika terjadi gangguan parah. Namun, pemerintahan Trump telah mengkritik penggunaan SPR oleh Biden setelah Rusia menginvasi Ukraina pada tahun 2022.


 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper