Bisnis.com, JAKARTA - Presiden AS Donald Trump menyatakan keinginannya menjaga harga minyak tetap rendah di tengah kekhawatiran bahwa dampak serangan terhadap fasilitas nuklir Iran dapat menyebabkan harga melonjak.
"Semua orang, jaga harga minyak tetap rendah, saya mengawasi! Anda bermain sesuai keinginan musuh, jangan lakukan itu," tulis Trump dengan huruf kapital di platform Truth Social miliknya seperti dilansir dari Reuters.
Trump menindaklanjutinya dengan unggahan lain yang ditujukan kepada Departemen Energi AS, mendorongnya untuk "mengebor" dan berkata, "Maksud saya sekarang."
Menteri Energi AS Chris Wright menanggapi, "Kami sedang mengerjakannya!" dalam unggahan di X.
Tidak segera jelas apa yang dapat dilakukan departemen energi untuk meningkatkan pengeboran minyak dan gas, yang mencapai rekor tertinggi selama pemerintahan mantan Presiden Joe Biden sebelumnya dan yang ingin ditingkatkan lebih tinggi oleh Trump. Departemen Energi tidak segera menanggapi pertanyaan tentang komentar Wright.
Harga minyak mentah Brent acuan global berfluktuasi pada hari Senin, menyentuh level tertinggi dalam lima bulan sebelum turun lebih dari 1% menjadi $76,10 per barel karena pengiriman minyak dan gas terus berlanjut dengan kapal tanker dari Timur Tengah setelah serangan udara AS terhadap Iran selama akhir pekan.
Baca Juga
Amerika Serikat dapat memanfaatkan Cadangan Minyak Strategis, tempat penyimpanan minyak mentah darurat terbesar di dunia, jika terjadi gangguan parah. Namun, pemerintahan Trump telah mengkritik penggunaan SPR oleh Biden setelah Rusia menginvasi Ukraina pada tahun 2022.