Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Usai China, Trump Ungkap AS Segera Sepakati Tarif Dagang dengan Negara-negara Lain

Trump mengungkapkan Menteri Keuangan Scott Bessent dan Menteri Perdagangan Howard Lutnick akan mengirimkan surat terkait keinginan AS
Ilustrasi bendera AS dengan label tarif./Reuters-Dado Ruvic
Ilustrasi bendera AS dengan label tarif./Reuters-Dado Ruvic

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden AS Donald Trump menyatakan pemerintahannya akan menetapkan tarif untuk negara-negara mitra dagang AS dalam dua hingga tiga minggu ke depan.

Dilansir dari Bloomberg, Jumat (16/5/2025), Trump mengungkapkan Menteri Keuangan Scott Bessent dan Menteri Perdagangan Howard Lutnick akan mengirimkan surat terkait keinginan AS.

"Saya pikir kami akan bersikap sangat adil, tetapi tidak mungkin untuk memenuhi semua orang yang ingin bertemu kami," kata presiden saat bertemu dengan para eksekutif bisnis di Uni Emirat Arab.

Orang nomor satu di AS itu menegaskan ada 150 negara yang ingin membuat kesepakatan. Dia tidak mengatakan berapa banyak, atau negara mana, yang akan menerima surat.

Trump hanya menjelaskan negara-negara yang menerimanya surat tersebut dapat mengajukan banding. Hanya saja, dia tak menjelaskan bagaimana proses negosiasi itu akan berjalan.

Awal bulan ini, Trump mengatakan AS hanya akan mendiktekan tingkat tarif bagi banyak negara yang ingin menghindari bea masuk yang lebih tinggi.

Hingga kini, negosiasi masih berlangsung dengan beberapa negara, termasuk Jepang, Korea Selatan, India, Uni Eropa, termasuk Indonesia. Sementara itu, Trump sudah menyetujui kerangka kerja perdagangan dengan Inggris dan pengurangan tarif sementara dengan China. 

Pada Kamis (15/5/2024), dia menegaskan pada bahwa Indonesia telah mengajukan tawaran untuk menurunkan tarif atas barang-barang AS. Hanya saja, klaim Trump tersebut tidak dikonfirmasi oleh pemerintah India.

"Kami memiliki banyak kesepakatan yang akan datang. Pada akhirnya, kami hanya menandatangani sisanya," kata Trump pada 9 Mei lalu, usai AS dan Inggris capai kesepakatan perdagangan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper