Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Putin Tolak Bertemu Zelensky di Turki, Perundingan Rusia-Ukraina Gagal?

Presiden Rusia Vladimir Putin menolak bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara saat konferensi pers setelah pertemuan puncak para pemimpin Persemakmuran Negara-Negara Merdeka (CIS) di Bishkek, Kyrgyzstan, 13 Oktober 2023. Sputnik/Pavel Bednyakov/Pool via REUTERS
Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara saat konferensi pers setelah pertemuan puncak para pemimpin Persemakmuran Negara-Negara Merdeka (CIS) di Bishkek, Kyrgyzstan, 13 Oktober 2023. Sputnik/Pavel Bednyakov/Pool via REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA -- Pihak Rusia dan Ukraina bertemu di Turki untuk membicarakan perjanjian perdamian guna mengakhiri perang antara dua negara bekas Uni Soviet tersebut.

Semula Presiden Rusia Vladimir Putin ditantang hadir untuk berunding secara langsung dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Namun demikian, melansir Reuters, Putin menolak tantangan untuk bertemu langsung Zelensky di Turki. Dia justru mengirim delegasi lapis kedua ke perundingan perdamaian yang direncanakan. Sementara Ukraina dipimpin oleh menteri pertahanan.

Dalam catatan Bisnis, upaya untuk mengakhiri aksi saling serang antara Rusia dan Ukraina telah berlangsung sebelumnya. Tidak ada kesepakatan signifikan dalam pertemuan pertama. Pertemuan Turki kali ini adalah yang kedua. 

Zelensky mengatakan keputusan Putin untuk tidak hadir tetapi mengirimkan apa yang disebutnya sebagai barisan "dekoratif", menunjukkan pemimpin Rusia itu tidak serius untuk mengakhiri perang. 

"Kita tidak bisa berkeliling dunia mencari Putin," kata Zelensky setelah bertemu Presiden Turki Tayyip Erdogan di Ankara.

"Saya merasa tidak dihormati oleh Rusia. Tidak ada waktu pertemuan, tidak ada agenda, tidak ada delegasi tingkat tinggi - ini adalah rasa tidak hormat pribadi. Kepada Erdogan, kepada Trump," kata Zelensky kepada wartawan.

Zelensky mengatakan dia juga tidak akan pergi ke Istanbul. Sementara itu, mandat timnya adalah untuk membahas gencatan senjata. Dekrit yang dikeluarkan oleh Zelensky mengatakan delegasi Ukraina akan dipimpin oleh Menteri Pertahanan Rustem Umerov dan meliputi wakil kepala dinas intelijennya, wakil kepala staf umum militer, dan wakil menteri luar negeri.

Sayangnya, di tengah harapan tercapainya kesepakatan antara Rusia dan Ukraina, Presiden Amerika Serikat (AS) Trump justru bertindak sebaliknya. Reuters melaporkan bahwa Trump mengemukakan bahwa tidak akan ada pergerakan tanpa pertemuan antaea dirinya dengan Putin terlebih dahulu.

AS melalui Menteri Luar Negeri Marco Rubio bahkan mengemukakan bahwa  Washington "tidak memiliki harapan tinggi" untuk perundingan Ukraina di Istanbul.

Sementara itu, kepala delegasi Rusia yang juga penasihat presiden, Vladimir Medinsky, memperkirakan perwakilan Ukraina akan hadir pada awal diskusi pada hari Jumat di Istanbul pukul 10 pagi waktu setempat (0700 GMT).

"Kami siap bekerja," kata Medinsky dalam sebuah video yang diunggah di aplikasi perpesanan Telegram. Dia mengatakan delegasinya telah mengadakan pembicaraan "produktif" pada Kamis malam dengan Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Edi Suwiknyo
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper