Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BGN Siapkan Skema Asuransi untuk Program MBG

BGN sedang menyiapkan skema kerja sama dengan perusahaan asuransi dalam rangka mendukung pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Pemilik Gates Foundation, Bill Gates dan Presiden Prabowo Subianto meninjau Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN 03 Jati, Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (7/5/2025)/Dokumen: Tim Media Prabowo Subianto.
Pemilik Gates Foundation, Bill Gates dan Presiden Prabowo Subianto meninjau Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN 03 Jati, Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (7/5/2025)/Dokumen: Tim Media Prabowo Subianto.

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Gizi Nasional (BGN) sedang menyiapkan skema kerja sama dengan perusahaan asuransi dalam rangka mendukung pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Deputi Bidang Sistem dan Tatakelola Program MBG Tigor Pangaribuan, menjelaskan bahwa pembiayaan asuransi akan dimasukkan ke dalam pos biaya operasional tanpa mengurangi jatah bahan baku makanan bagi peserta program.

“Memang biaya operasional akan kami berikan porsi biaya untuk pembiayaan karyawan, ada pembayaran listrik/air dan gas. Nah, nanti kami akan tambahkan porsi [asuransi] dari sana [anggaran yang sudah ada] untuk meng-cover biaya asuransi,” ujarnya kepada wartawan di Agreya Coffe, Menteng, Sabtu (10/5/2025).

Lebih lanjut, dia menambahkan bahwa pihaknya saat ini sedang meninjau sejumlah proposal dari perusahaan asuransi yang telah menyatakan minat untuk bekerja sama dengan BGN.

Menurutnya, proses review masih berjalan untuk menentukan pilihan yang paling tepat dan efisien, serta tetap menjaga kualitas gizi program.

Tigor melanjutkan, setelah proses term sudah disepakati, maka BGN akan meluncurkan ke dalam konteks perjanjian dengan seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang telah beroperasional. Mereka nantinya akan diberi informasi jelas mengenai besaran biaya asuransi dan cakupan perlindungannya.

“Jadi satuan pelayanan itu akan kami bilang, biaya asuransi yang akan dikenakan sekian dan akan meng-cover apa saja. Jadi begitu, step-stepnya,” lanjutnya.

Terkait dengan yang akan menanggung biaya asuransi, Tigor menyebut bahwa jika pemotongan dilakukan dari biaya operasional, maka sejatinya pembiayaan tetap menjadi tanggung jawab pemerintah.

“Kalau dia [perusahaan asuransi membolehkan] kita memotong dari biaya operasional sebenarnya itu menjadi beban dari pemerintah, karena akan di-charge balik ke negara jadi prinsipnya dari negara juga karena biaya operasional. Tetapi berbeda kalau dari biaya sewa baru dibebankan ke SPPG, tetapi enggak karena kami akan bebankan dari biaya operasional.”

Lebih jauh, Tigor juga menyinggung bahwa perlindungan asuransi dalam program ini tidak terbatas pada kasus keracunan makanan. Dia mencontohkan kasus di Cianjur, di mana BGN turut menanggung biaya pengobatan anak yang sakit meskipun kemungkinan penyebabnya berasal dari makanan lain yang dikonsumsi sebelumnya.

“Bisa saja dia sudah makan sesuatu yang lain di tadi malam, tetap saja BGN membantu biaya pengobatan bahkan yang di Cianjur itu pak Kepala Badan sampai juga ikut mengkompensasi biaya dari orang tuanya yang menunggu anaknya di rumah sakit, karena orang tuanya jadi tidak bekerja,” ungkapnya.

Dalam kasus tersebut, BGN bahkan mengganti penghasilan harian orang tua yang harus menunggu anaknya di rumah sakit. “Jadi dua hari penghasilan orang tuanya ditransfer oleh BGN dalam hal itu ya,” ujar Tigor.

Saat ini, BGN juga sedang menyusun formulasi anggaran yang memungkinkan perlindungan asuransi diperluas untuk mencakup risiko-risiko lain seperti kebakaran dan kecelakaan. Hal ini menyusul kompleksitas pengantaran makanan bergizi yang membutuhkan jaminan keamanan menyeluruh.

 “Kemudian juga sekarang ini BGN sedang mencari formulasi yang tepat, dari budget yang Rp15.000 itu bagaimana bisa mengcover juga asuransi-asuransi kebakaran, kecelakaan, karena kan ini pengantaran makan bergizi itu pak itu cukup ribet gitu, itu juga sedang kami cari formulasinya,” pungkas Tigor.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akbar Evandio
Editor : Edi Suwiknyo
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper