Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gempa Myanmar Magnitudo 7,7: Korban Tewas Bertambah, Bursa Thailand Dihentikan

Bursa Efek Thailand terpaksa menghentikan perdagangan pada sesi Jumat sore akibat dampak gempa.
ilustrasi dampak gempa / Freepik
ilustrasi dampak gempa / Freepik

Bisnis.com, JAKARTA - Gempa bumi berkekuatan 7,7 skala Richter yang mengguncang Myanmar dan Thailand pada Jumat siang (28/3/2025) dilaporkan menyebabkan kerusakan parah dan korban jiwa. Junta militer Myanmar mengumumkan keadaan darurat di beberapa daerah yang terdampak.

Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) mencatat pusat gempa berada sekitar 17,2 km dari Mandalay, kota berpenduduk 1,5 juta jiwa. Guncangan kuat disertai gempa susulan menyebabkan runtuhnya bangunan di lima kota dan desa di Myanmar, serta merusak jembatan di Jalan Tol Yangon-Mandalay.

Sejauh ini di Myanmar, tiga orang tewas di Taungoo akibat runtuhnya sebagian bangunan masjid, sementara dua korban jiwa dan 20 orang luka-luka dilaporkan di Aung Ban setelah sebuah hotel roboh. Media lokal juga melaporkan kerusakan parah di beberapa daerah, termasuk runtuhnya menara jam di Mandalay dan retaknya atap pasar di Naypyitaw. Seorang saksi mata di Mandalay menggambarkan situasi yang mencekam.

“Kami semua berlarian keluar rumah saat semuanya mulai berguncang. Saya menyaksikan bangunan lima lantai runtuh di depan mata saya. Semua orang di kota saya keluar ke jalan dan tidak seorang pun berani kembali ke dalam gedung,” ujarnya dikutip dari Reuters.

Di Thailand, Gubernur Bangkok Chadchart Sittipunt melaporkan tiga korban jiwa akibat gempa tersebut dan memperingatkan kemungkinan gempa susulan. Di ibu kota, satu gedung pencakar langit yang sedang dibangun runtuh, menyebabkan satu korban tewas dan puluhan pekerja harus diselamatkan dari reruntuhan.

Bursa Efek Thailand terpaksa menghentikan perdagangan pada sesi Jumat sore akibat dampak gempa.

Guncangan kuat juga dirasakan di China, khususnya di provinsi Yunnan yang berbatasan dengan Myanmar. Namun, kantor berita Xinhua melaporkan bahwa tidak ada korban jiwa di wilayah tersebut.

Junta Myanmar menyatakan akan segera melakukan penyelidikan dan operasi penyelamatan, serta memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga terdampak. Hingga kini, upaya pencarian dan penyelamatan korban masih terus berlangsung di berbagai lokasi yang terdampak parah oleh gempa ini.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Reuters
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper