Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan investasi global yang berpusat di Singapura, Temasek Holdings Limited membutuhkan waktu 50 tahun untuk mencapai tahap seperti saat ini.
Temasek masuk dalam jajaran elite perusahaan investasi global terbesar di dunia. Gurita bisnis mereka menyebar ke berbagai sektor mulai dari telekomunikasi hingga perbankan.
Perusahaan milik pemerintah Singapura itu menjadi benchmark ketika pemerintah membentuk Badan Pengelola Investasi Danantara alias BPI Danantara yang baru diresmikan belum lama ini.
Kepala Kebijakan Internasional dan Pemerintahan (Head of International Policy & Governance) Temasek, Ashok Mirpuri membeberkan inti dari pengelolaan keuangan adalah soal kepercayaan, akuntabilitas, transparansi, dan kepastian hukum.
Menurutnya, tanpa empat hal tersebut, mustahil masyarakat Singapura apalagi negara lain menerima keberadaan Temasek untuk mengelola uang mereka.
Maka demikian, Ashok menyampaikan penekanan empat hal tersebut dalam pengelolaan keuangan Temasek, membuat publik menjadi percaya dan berani berinvestasi di Temasek.
Baca Juga
“Kami akan terus berjuang demi kepercayaan publik, juga dari dalam kami mencoba transparan, serta pemerintah memberi kepastian hukum yang jelas atas investasi yang masuk, seberapa pun nilainya,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang dikutip dari laman DPR RI, Senin (10/3/2025).
Lebih jauh, beberapa investasi di Indonesia pun disinyalir justru melalui perusahaan investasi yang telah berdiri sejak 1974 ini. Hal tersebut menjadi bukti besarnya kepercayaan negara-negara lain terhadap Temasek.
"Dan memang itu butuh waktu, kami saja 50 tahun untuk mencapai di titik ini dan akan terus berjuang demi kepercayaan publik," imbuhnya.
Kunjungan BKSAP ke Temasek
Pernyataan Ashok tersebut disampaikan saat menerima rombongan Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI saat berkunjung ke Singapura.
Kunjungan BKSAP itu bertujuan untuk melihat implementasi Temasek yang model bisnisnya hendak dikembangkan dan diimplementasikan di Indonesia melalui pembentukan Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara.
Menurut Ketua BKSAP DPR RI Mardani Ali Sera, pihaknya mempelajari banyak hal dari Temasek, khususnya tentang integritas, sehingga tercipta kepercayaan dari semua pihak. Kemudian juga pemerintahan berhasil menerapkan kepastian hukum.
“Sehingga membuat para investor semakin yakin mempercayakan Temasek dalam berinvestasi. Perpaduan super, antara Temasek yang berintegritas dan pemerintah yang sungguh-sungguh,” jelasnya.
Senada, Wakil Ketua BKSAP DPR RI Husein Fadlullah menyoroti soal Temasek dapat menanggulangi keraguan bahkan penolakan masyarakat dalam mengelola keuangannya.
“Seperti diketahui kami [Indonesia] sedang membuat Danantara, maka kami ingin mengetahui bagaimana Temasek bisa membangun kepercayaan masyarakat, sementara jelas-jelas Temasek ‘mengambil’ uang mereka dan mengelolanya untuk waktu yang lama,” tutur Legislator Gerindra tersebut.