Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Brian Yuliarto Dikabarkan jadi Kandidat Pengganti Mendiktisaintek Satryo

Brian Yulianto dikabarkan menjadi kandidat pengganti Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro.
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Satryo Soemantri Brodjonegoro memberikan paparan saat acara serah terima jabatan di Jakarta, Senin (21/10/2024). JIBI/Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Satryo Soemantri Brodjonegoro memberikan paparan saat acara serah terima jabatan di Jakarta, Senin (21/10/2024). JIBI/Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Brian Yulianto dikabarkan menjadi kandidat pengganti Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro.

Adapun, Presiden Prabowo Subianto disebut akan melakukan perombakan (reshuffle) menteri Kabinet Merah Putih pada sore ini, Rabu (19/2/2025).

Pengganti Satryo tersebut diketahui Guru Besar Fakultas Teknologi Industri (FTI) Institut Teknologi Bandung (ITB), Brian Yuliarto. 

Berdasarkan informasi yang dihimpun Bisnis, Brian Yuliarto merupakan Guru Besar Fakultas Teknologi Industri (FTI) Institut Teknologi Bandung (ITB) yang berasal dari Kelompok Keahlian (KK) Teknologi Nano dan Kuantum. Dia tercatat sebagai dosen dan peneliti bidang Teknik Fisika dari FTI, di ITB yang memulai kariernya sejak 2006 di kampus ganesha tersebut.

Pria yang memiliki jabatan fungsional sebagai profesor ini telah menamatkan studi S2 dan S3 nya di Tokyo Jepang pada 2005 dengan jurusan Quantum Engineering and System Science Departement di University of Tokyo.

Sementara itu, sebelum mendapatkan gelar doktoralnya, Brian terlebih dahulu menamatkan studi S1-nya di Jurusan Teknik Fisika ITB pada 1999. Diketahui, saat ini Mendiktisaintek baru tersebut sebenarnya menjadi calon rektor ITB periode 2025-2030.

Pengalaman, Penghargaan, hingga Pencapaian Brian Yuliarto

Sebelum itu, dia menjabat sebagai Dekan FTI (2020–2024), Visiting Professor Tsukuba University (2021–sekarang), Kepala Research Center on Nanoscience and Nanotechnology ITB (2019–2020).

Tak sampai di situ, dia juga mengemban jabatan sebagai Kepala Program Studi Teknik Fisika ITB (2016–2020), Ketua KK AFM FTI ITB (2018–2020), hingga Kepala Lembaga Kemahasiswaan ITB (2010–2016).

Brian juga memiliki prestasi yang mentereng dalam banyak hal seperti penerima Habibie Prize 2024, World’s Top 2% Scientist pada tahun 2024, Top 1 Indonesia Researcher Nanoscience & Nanotechnology 2023, Peneliti Terbaik ITB 2021, Dosen Berprestasi bidang Saintek ITB 2017. Dia pun memiliki 326 publikasi Scopus, 5506 sitasi, dan H index 43; 410 publikasi Google Scholar, sitasi 6600, H index 43.

Selain itu, dia juga pernah menjabat sebagai Ketua Tim Penyusun KEK JIIPE dan KEK Patimban, Anggota Komite Perencana BAPPEDA Jawa Barat 2012–2016, serta memegang lebih dari 20 konsultasi dan layanan kepakaran.

Bila menilik laman LinkedIn Brian, disebutkan dia memiliki dua lisensi dan sertifikasi yang sama-sama diterbitkan pada Januari 2020. Pertama, program profesi insinyur (gelar profesi insinyur). Kedua, Insinyur Profesional Utama.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Muhammad Ridwan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper