Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump Kirim 1 Ton Bom ke Israel Meski Gencatan Senjata Berlangsung

Israel menerima pengiriman 1 ton bom MK-84 dari Amerika Serikat (AS) pada Sabtu (15/2/2025).
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bertemu dengan Donald Trump sebelum menandatangani Kesepakatan Abraham, yang menormalkan hubungan antara Israel dan beberapa negara tetangganya di Timur Tengah dalam penataan ulang strategis negara-negara Timur Tengah terhadap Iran, di Gedung Putih, AS, 15 September 2020./REUTERS
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bertemu dengan Donald Trump sebelum menandatangani Kesepakatan Abraham, yang menormalkan hubungan antara Israel dan beberapa negara tetangganya di Timur Tengah dalam penataan ulang strategis negara-negara Timur Tengah terhadap Iran, di Gedung Putih, AS, 15 September 2020./REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA - Israel menerima pengiriman 2.000 pon atau sekitar 1 ton bom MK-84 dari Amerika Serikat (AS).

Kiriman tersebut disetujui oleh Presiden AS Donald Trump, yang mencabut pemblokiran ekspor amunisi yang diterapkan oleh Joe Biden, kata kementerian pertahanan pada Minggu (16/2/2025) dikutip dari Reuters.

Sejalan dengan itu, Trump mengatakan kepada wartawan bahwa pengiriman bom di tengah gencatan senjata karena dia percaya pada "perdamaian melalui kekuatan".

"Mereka sudah lama memiliki kontrak senjata itu dengan pemerintahan Biden, dan kemudian Biden tidak mau mengirimkannya. Namun saya melihatnya dari sudut pandang yang berbeda. Saya katakan, perdamaian melalui kekuatan," kata Trump kepada wartawan setelah kembali ke West Palm Beach, Florida, setelah perjalanan singkat ke Daytona Beach.

Ia pun menjelaskan bahwa senjata tersebut telah dibeli oleh Israel dan AS tidak memakainya. MK-84 adalah bom berat tak terarah yang dapat menembus beton dan logam tebal hingga menciptakan radius ledakan yang luas.

Adapun diketahui, Pemerintahan Biden menolak memberikan izin ekspor ke Israel karena khawatir akan dampaknya terhadap wilayah padat penduduk di Jalur Gaza.

Pemerintahan Biden mengirim ribuan bom seberat 2.000 pon ke Israel setelah serangan 7 Oktober 2023 oleh militan Hamas Palestina dari Gaza tetapi kemudian menahan salah satu pengiriman yang akhirnya dicabut oleh Trump.

"Pengiriman amunisi yang tiba di Israel malam ini, yang dirilis oleh pemerintahan Trump, merupakan aset penting bagi Angkatan Udara dan IDF dan berfungsi sebagai bukti lebih lanjut dari aliansi yang kuat antara Israel dan Amerika Serikat," kata Menteri Pertahanan Israel Katz pada Sabtu (15/2) malam.

Pengiriman tersebut tiba setelah berhari-hari muncul kekhawatiran tentang gencatan senjata. Di mana kedua belah pihak saling menuduh melanggar ketentuan kesepakatan untuk menghentikan pertempuran guna memungkinkan pertukaran sandera yang ditahan di Gaza dengan tahanan Palestina dan tahanan di penjara Israel.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper