Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump Blak-blakan Alasan AS Keluar dari WHO hingga Sindir China

Presiden Donald Trump mengungkap syarat yang harus oleh dipenuhi agar Amerika Serikat bergabung kembali dengan WHO. Apa itu?
Presiden AS Donald Trump berpidato setelah pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan sebagai Presiden ke-47 AS di US Capitol, Washington, Amerika Serikat pada Senin (20/1/2025). / Pool via Reuters-Julia Demaree Nikhinson
Presiden AS Donald Trump berpidato setelah pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan sebagai Presiden ke-47 AS di US Capitol, Washington, Amerika Serikat pada Senin (20/1/2025). / Pool via Reuters-Julia Demaree Nikhinson

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Donald Trump membuka peluang Amerika Serikat untuk bergabung kembali dalam keanggotaan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO).

Hal itu disampaikan Trump dalam sebuah rapat umum di Las Vegas, AS pada Sabtu (25/1/2025) waktu setempat.

Padahal, sebelumnya Trump mengumumkan bahwa AS telah memutuskan untuk keluar dari keanggotaan WHO. Dia menuding WHO melakukan penanganan yang buruk atas pandemi Covid-19 dan krisis kesehatan internasional lainnya.

“Mungkin kami akan mempertimbangkannya lagi, saya tidak tahu. Mungkin kami akan. Mereka harus membersihkannya dulu,” kata Trump seperti dikutip dari Reuters, Minggu (26/1/2025).

Untuk diketahui, AS dijadwalkan untuk keluar dari WHO pada 22 Januari 2026. Trump mengumumkan langkah tersebut sehari setelah dirinya dilantik untuk masa jabatan kedua di Gedung Putih.

Adapun, AS merupakan penyumbang terbesar bagi WHO, atau memberikan sekitar 18% dari total pendanaannya. Anggaran dua tahunan WHO yang terbaru, untuk 2024–2025 bernilai US$6,8 miliar.

Trump menyatakan bahwa dia tidak senang lantaran AS menyumbang lebih banyak ke WHO dibandingkan dengan China. Padalah China merupakan negara yang memiliki populasi jauh lebih besar.

Dia menambahkan bahwa dia akan meminta Arab Saudi untuk melakukan investasi sekitar US$1 triliun di AS, naik dari US$600 miliar yang dijanjikan oleh Saudi untuk diinvestasikan.

Sementara itu, Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman mengatakan kepada Trump dalam pekan lalu bahwa kerajaan tersebut ingin menanamkan US$600 miliar untuk investasi dan perdagangan yang lebih luas dengan AS selama empat tahun ke depan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper