Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Meksiko Tolak Izin Pendaratan Pesawat yang Bawa Imigran dari AS

Pemerintah Meksiko menolak memberikan izin pendaratan terhadap pesawat militer yang membawa imigran AS.
Presiden AS Donald Trump berpidato setelah pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan sebagai Presiden ke-47 AS di US Capitol, Washington, Amerika Serikat pada Senin (20/1/2025). / Pool via Reuters-Julia Demaree Nikhinson
Presiden AS Donald Trump berpidato setelah pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan sebagai Presiden ke-47 AS di US Capitol, Washington, Amerika Serikat pada Senin (20/1/2025). / Pool via Reuters-Julia Demaree Nikhinson

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Meksiko menolak pesawat militer Amerika Serikat (AS) untuk mendarat pada Kamis (23/1/2025) waktu setempat.

Adapun pesawat tersebut membawa imigran yang hendak dideportasi dari AS. Setidaknya sekitar 80 orang dibawa di pesawat militer dengan tujuan ke Guatemala.

Melansir NBC News, dua pesawat C-17 Angkatan Udara Guatemala masing-masing membawa sekitar 80 orang. Adapun pesawat ketiga yang dijadwalkan ke Meksiko, tidak pernah lepas landas.

Belum jelas mengapa Meksiko memblokir penerbangan tersebut, namun ketegangan antara AS dan Meksiko, negara tetangga dan sekutu lama, telah meningkat sejak Presiden Donald Trump memenangkan pemilu pada bulan November.

Trump mengancam akan mengenakan tarif sebesar 25% terhadap Meksiko sebagai pembalasan atas migran yang melintasi perbatasan negara-negara tersebut. Namun dia belum menerapkannya.

Penolakan terhadap izin pendaratan pesawat militer tersebut juga dilakukan sebagai tindakan Meksiko untuk menentang kebijakan Trump.

Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan melalui pesan teks bahwa “masalah penerbangan adalah masalah administratif dan akan segera diperbaiki”

Kemudian beberapa saat kemudian, Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt mencuitkan bahwa Meksiko telah menerima rekor 4 penerbangan deportasi dalam 1 hari.

Namun seorang pejabat Gedung Putih tidak menjelaskan apakah itu penerbangan militer, komersial, atau pribadi.

Pemerintahan Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum mengatakan mereka menentang Trump mengambil tindakan “sepihak".

Di sisi lain, Kementerian Luar Negeri Meksiko tidak merinci alasan pesawat AS tidak diizinkan mendarat di negara tersebut.

“Meksiko memiliki hubungan yang sangat baik dengan pemerintah Amerika Serikat dan kami bekerja sama dengan menghormati kedaulatan kami dalam berbagai masalah, termasuk migrasi,” bunyi pernyataan itu. “Dalam hal repatriasi, kami akan selalu menyambut kedatangan warga Meksiko ke wilayah kami dengan tangan terbuka. Meksiko menyambut Anda,” katanya.

Adapun pada Jumat (24/1), Guatemala menerima tiga penerbangan dari AS dengan warga negara Guatemala yang telah dipulangkan ke negara asal mereka.

Seorang juru bicara Institut Migrasi Guatemala mengatakan bahwa dua penerbangan tersebut dilakukan dengan pesawat militer dan non-militer.

Jumlah total warga Guatemala yang tiba di Guatemala City dari tiga penerbangan tersebut sekitar 265 orang.

Diketahui, penerbangan yang dilakukan untuk deportasi adalah bagian dari tindakan keras pemerintahan Trump terhadap imigrasi ilegal yang telah dimulai dengan perintah eksekutif yang ditandatangani pada minggu pertama masa jabatannya.

Ia pun selalu bersuara dengan keras, selama kampanyenya, untuk berjanji menghentikan imigrasi ilegal ke AS dan melakukan kampanye deportasi massal terhadap imigran tidak berdokumen yang sudah tinggal di negara tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper