Adapun, hubungan Greenland dengan Denmark akhir-akhir ini tegang akibat tuduhan penganiayaan terhadap warga Greenland. Perdana Menteri Greenland, Mute Egede mengatakan pulau itu tidak untuk dijual, sementara dalam pidato Tahun Barunya dia meningkatkan dorongannya untuk kemerdekaan.
Menteri Keuangan Greenland Erik Jensen juga mengulangi bahwa Greenland tidak untuk dijual. "Keinginan kami adalah menjadi negara merdeka suatu hari nanti. Namun ambisi kami bukanlah untuk berpindah dari satu negara ke negara lain," ujar Jensen.
Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen mengatakan dia tidak dapat membayangkan ambisi Trump akan mengarah pada intervensi militer AS di Greenland. Kemampuan militer Denmark di sana terbatas pada empat kapal inspeksi, satu pesawat pengintai Challenger, dan patroli kereta luncur anjing.
Menanggapi ancaman tarif Trump terhadap Denmark, yang menurut analis di Danske Bank berpotensi "sangat merugikan perusahaan Denmark, Frederiksen mengatakan dia tidak berpikir perang dagang dengan Amerika Serikat merupakan cara yang baik untuk maju.
Denmark adalah rumah bagi Novo Nordisk, perusahaan paling berharga di Eropa. Perusahaan itu membuat obat penurun berat badan Wegovy yang menjadi sangat populer di Amerika Serikat, mitra dagang terbesar negara Nordik tersebut.
Istana kerajaan Denmark tidak memberikan rincian tentang pertemuan Raja Frederik dengan Egede dari Greenland.
Meski banyak warga Greenland memimpikan kemerdekaan, raja Denmark tetap populer di pulau itu, setelah menghabiskan waktu yang lama di sana, termasuk ekspedisi empat bulan di lapisan es. Bulan lalu, istana kerajaan mengubah lambangnya, memperbesar beruang kutub yang melambangkan Greenland.
"Dia populer di Greenland. Jadi dia jelas dapat membantu hubungan Denmark-Greenland," ujar Damien Degeorges, konsultan pakar Greenland yang berbasis di Reykjavik.