Bisnis.com, JAKARTA - Kelompok pemberontak Suriah telah menyerbu dan merebut istana Presiden Bashar al-Assad di Aleppo.
Berdasarkan unggahan video pada akun X @Osint63 yang diakses pada Senin (2/12/2024), terlihat sejumlah anggota pasukan pemberontak yang berkeliaran di lorong-lorong istana. Beberapa dari mereka juga terlihat membawa senjata.
Video tersebut juga memperlihatkan beberapa ruangan yang ada di dalam istana tersebut, mulai dari ruang tamu, beberapa kamar tidur, hingga kamar mandi. Dalam video tersebut, para pasukan tersebut juga terdengar mengobrol.
"Ini adalah istana Assad di Aleppo, Istananya di Damaskus belum ditembus," demikian kutipan caption pada unggahan video tersebut.
Baca Juga : Pemerintah Suriah Klaim Bunuh Ribuan Pemberontak setelah Serangan Besar pada Sabtu (30/11) |
---|
Pada perkembangan lain, setidaknya 25 orang tewas di wilayah barat laut Suriah akibat serangan udara yang dilancarkan oleh pemerintah Suriah dan Rusia, menurut badan penyelamat yang dikelola oposisi Suriah yang dikenal sebagai White Helmets.
Mengutip Reuters, jet tempur Rusia dan Suriah menyerang kota Idlib yang dikuasai pemberontak di wilayah utara Suriah pada Minggu, kata sumber militer, sementara Presiden Bashar al-Assad berjanji akan menghancurkan pemberontak yang telah menyerbu kota Aleppo.
Militer juga mengatakan telah merebut kembali beberapa kota yang telah dikuasai pemberontak dalam beberapa hari terakhir.
Penduduk mengatakan satu serangan menghantam daerah pemukiman padat di pusat Idlib, kota terbesar di daerah kantong pemberontak dekat perbatasan Turki, tempat sekitar empat juta orang tinggal di tenda-tenda dan tempat tinggal sementara.
BREAKING
— Open Source Intel (@Osint613) December 1, 2024
Syrian rebels have breached into President Assad’s palace. @N12News pic.twitter.com/k7qkGGLc9B
Setidaknya tujuh orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka, menurut tim penyelamat di lokasi kejadian. Militer Suriah dan sekutunya Rusia mengatakan mereka menargetkan tempat persembunyian kelompok pemberontak dan membantah menyerang warga sipil.
Sepuluh anak termasuk di antara korban tewas dalam serangan udara di dan sekitar Idlib dan target lain di wilayah yang dikuasai pemberontak dekat Aleppo pada Minggu (1/12/2024) waktu setempat, menurut White Helmets.
Total korban tewas akibat serangan Suriah dan Rusia sejak 27 November telah meningkat menjadi 56, termasuk 20 anak, kelompok itu menambahkan dalam sebuah pernyataan di X. Namun, data tersebut hingga kini belum dapat dikonfirmasi secara independen.
Para pemberontak adalah koalisi kelompok bersenjata sekuler arus utama yang didukung Turki bersama dengan Hayat Tahrir al-Sham, sebuah kelompok Islam yang telah ditetapkan sebagai kelompok teroris oleh AS, Rusia, Turki, dan negara-negara lain.
Dalam pernyataan bersama, Amerika Serikat, Prancis, Jerman, dan Inggris mendesak de-eskalasi oleh semua pihak dan perlindungan warga sipil serta infrastruktur untuk mencegah pengungsian lebih lanjut dan gangguan akses kemanusiaan.
Para pemberontak menguasai seluruh provinsi Idlib dalam beberapa hari terakhir, serangan pemberontak paling berani selama bertahun-tahun dalam perang saudara di mana garis depan sebagian besar telah dibekukan sejak 2020.