Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Joe Biden Diduga Sengaja Memulai Perang Dunia III sebelum Donald Trump Menjabat Presiden AS

Joe Biden disebut sengaja memulai perang dunia II sebelum Donald Trump menjabat sebagai Presiden AS.
Presiden AS Joe Biden memberikan sambutan dalam acara peluncuran Aliansi Global Melawan Kelaparan dan Kemiskinan pada KTT G20 di Museu De Arte Moderna, Rio de Janeiro, Brasil, Senin (18/11/2024)./Reuters
Presiden AS Joe Biden memberikan sambutan dalam acara peluncuran Aliansi Global Melawan Kelaparan dan Kemiskinan pada KTT G20 di Museu De Arte Moderna, Rio de Janeiro, Brasil, Senin (18/11/2024)./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Joe Biden disebut sengaja memulai perang dunia II sebelum Donald Trump menjabat sebagai Presiden AS.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh putra sulung Donald Trump, yakni Donald Trump Jr dalam sebuah pidato belum lama ini.

Dilansir dari Mirror, Donald Trump Jr. menuduh Joe Biden mencoba memulai Perang Dunia III sebelum ayahnya dapat menjabat setelah presiden.

Salah satu buktinya, kata Trump Jr, yakni dengan mengizinkan Ukraina menembakkan rudal yang dipasok AS ke Rusia.

Keputusan tersebut merupakan perubahan besar kebijakan AS dan terjadi hanya dua bulan sebelum Donald Trump kembali ke Gedung Putih setelah memenangkan pemilihan umum AS.

Bahkan sebelum kembali ke Ruang Oval, presiden terpilih tersebut telah berjanji untuk membatasi dukungan Amerika terhadap Ukraina dan mengakhiri perang sesegera mungkin

"Saat akan lengser dari jabatannya, Joe Biden secara berbahaya mencoba memulai Perang Dunia III dengan mengizinkan Ukraina menggunakan rudal jarak jauh AS ke Rusia. Rakyat Amerika memberikan mandat pada tanggal 5 November untuk menentang keputusan terakhir Amerika ini dan TIDAK ingin mendanai atau berperang di luar negeri," kata Donald Trump Jr.

Pernyataan Donald Trump Jr ini bukan tanpa alasan. Ia menyampaikan sejumlah pejabat Washington yang mulai khawatir dengan kebijakan Joe Biden tersebut.

Para pejabat ini menyakini bahwa mengizinkan pasukan Ukraina menggunakan senjata jarak jauh AS di wilayah Rusia dapat meningkatkan konflik di luar batas wilayah saat ini.

Mereka memperingatkan bahwa hal ini dapat menyebabkan Presiden Rusia Vladimir Putin menanggapi dengan kekuatan yang lebih besar, yang berpotensi menargetkan aset atau sekutu Amerika.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper