Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Joe Biden Khawatirkan Langkah Korea Utara Membantu Perang Lawan Ukraina di Rusia

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengaku khawatir soal Korea Utara yang dikabarkan bersiap untuk melawan Ukraina di Rusia.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden berpidato dari Ruang Oval Gedung Putih di Washington. Pool Reuters/Evan Vucci
Presiden Amerika Serikat Joe Biden berpidato dari Ruang Oval Gedung Putih di Washington. Pool Reuters/Evan Vucci

Bisnis.comJAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengaku khawatir soal Korea Utara yang dikabarkan bersiap untuk melawan Ukraina di Rusia

Awalnya, Biden berbicara mengenai infrastruktur di Baltimore pada Selasa waktu setempat (29/10). Kemudian seorang reporter bertanya kepadanya, apakah ia khawatir mengenai pasukan Korea Utara di Rusia. 

“Ya, saya khawatir tentang hal itu,” terang Biden, dikutip dari Fox News pada Rabu (30/10/2024). 

Kala Biden ditanya apakah Ukraina harus membalas, Biden kemudian mengiyakannya. 

"Jika mereka menyeberang ke Ukraina, ya," tutur Biden menjawab pertanyaan tersebut. 

Pasalnya, Pentagon mengonfirmasi pada Selasa waktu setempat (29/10) bahwa sejumlah kecil tentara Korea Utara berada di wilayah Kursk Rusia, di dekat perbatasan Ukraina. Pentagon menambahkan bahwa beberapa ribu tentara lagi diperkirakan akan tiba kapan saja. 

"Indikasi bahwa sudah ada sejumlah kecil [pasukan Korea Utara] yang benar-benar berada di Oblast Kursk, dengan beberapa ribu pasukan lagi yang hampir tiba di sana, atau akan segera tiba," terang sekretaris pers Pentagon Mayjen Pat Ryder kepada wartawan dalam jumpa pers pada Selasa (29/10/2024). 

Mengutip Al Jazeera, Pentagon sebelumnya mengumumkan bahwa sekitar 10.000 tentara Korea Utara telah dikirim ke Rusia untuk berlatih dan berperang melawan Ukraina, dalam beberapa minggu kedepan. 

Juru bicara Pentagon Sabrina Singh mengatakan bahwa pada awalnya Negeri Paman Sam memperkiraan sebanyak 3.000 tentara Korea Utara dikerahkan ke Rusia Timur untuk pelatihan. Namun, jumlah ini naik menjadi 10.000. 

"Sebagian dari tentara tersebut telah bergerak mendekati Ukraina, dan kami semakin khawatir bahwa Rusia bermaksud menggunakan tentara tersebut dalam pertempuran atau untuk mendukung operasi tempur melawan pasukan Ukraina di Oblast Kursk Rusia di dekat perbatasan dengan Ukraina," tutur Singh kepada wartawan. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper