Bisnis.com, JAKARTA — Iran dan Irak mengumumkan pembukaan kembali penerbangan di seluruh bandara pada Sabtu (26/10/2024), setelah sempat ditangguhkan sementara akibat serangan Israel ke wilayah Iran.
Dilansir dari Reuters, Iran akan melanjutkan penerbangan mulai pukul 09.00 waktu setempat atau pukul 12.30 WIB, seusai Israel melakukan serangan terhadap negaranya, dengan alasan balasan terhadap serangan rudal Teheran pada bulan ini.
Sementara itu, kementerian transportasi menyatakan bahwa penerbangan di Irak juga telah dibuka kembali setelah ditangguhkan terkait ketegangan regional, buntut dari serangan Israel terhadap Iran.
"Setelah mengatasi semua risiko yang dapat memengaruhi keamanan dan keselamatan penerbangan sipil di Irak, Menteri Perhubungan memerintahkan pembukaan kembali wilayah udara Irak untuk pesawat sipil yang melintasi wilayah udara dan tiba serta berangkat dari bandara Irak,” terang kantor media Kementerian Perhubungan Iran, dikutip dari Iraqi News Agency (INA), Sabtu (26/10/2024).
Sebelumnya, militer Israel mengatakan serangannya terhadap Iran telah selesai dan tujuannya tercapai, tetapi kantor berita semi-resmi Iran mengabarkan bahwa pihak Iran bersumpah akan memberikan "reaksi yang sepadan" terhadap tindakan Israel terhadap Teheran.
Media Iran melaporkan terjadi beberapa ledakan selama beberapa jam di ibu kota dan di pangkalan militer terdekat, dimulai tak lama setelah pukul 02.00 pagi waktu setempat. Sebelum fajar, penyiar publik Israel mengatakan tiga gelombang serangan telah selesai dan operasi telah berakhir.
Iran mengatakan sistem pertahanan udaranya berhasil menangkal serangan Israel terhadap target militer di provinsi Teheran, Khuzestan, dan Ilam dengan hanya mengalami "kerusakan terbatas" di beberapa lokasi.
Baca Juga
Adapun, sejak 1 Oktober, kondisi Timur Tengah tak menentu lantaran menunggu balasan Israel atas serangan rudal balistik yang dilakukan oleh Iran, di mana sekitar 200 rudal ditembakkan ke Israel dan satu orang tewas di Tepi Barat.
Ketegangan antara musuh bebuyutan Israel dan Iran semakin meningkat sejak Hamas, kelompok militan Palestina yang didukung Iran dan berbasis di Gaza, melancarkan serangan pada 7 Oktober 2023. Namun, sejatinya, Israel telah melakukan pendudukan di wilayah Palestina berpuluh-puluh tahun, terutama sejak 1948.