Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, bereaksi atas manuver Korea Utara yang mengirim pasukan ke Rusia.
Zelenskiy kemudian mendesak negara-negara untuk merespons keras tindakan Korea Utara menjadi lebih terlibat dalam perang Rusia melawan Ukraina yang telah berlangsung lebih dari 2,5 tahun.
Berbicara dalam pidato video malamnya, Zelenskiy mengatakan ada banyak bukti satelit dan video bahwa Korea Utara tidak hanya mengirimkan peralatan ke Rusia, tetapi juga tentara untuk dipersiapkan untuk ditempatkan.
“Saya berterima kasih kepada para pemimpin dan perwakilan negara yang tidak menutup mata dan berbicara terus terang mengenai kerja sama ini demi perang yang lebih besar. Kami mengharapkan reaksi yang normal, jujur, dan kuat dari mitra kami mengenai hal ini," kata Zelenskiy dikutip dari Reuters pada Selasa (22/10/2024).
Badan mata-mata Korea Selatan mengatakan pada pekan lalu bahwa Korea Utara telah mengirimkan 1.500 tentara pasukan khusus ke Timur Jauh Rusia untuk pelatihan.
Zelenskiy mengatakan keterlibatan Korea Utara yang lebih besar hanya akan merugikan semua orang. Dia menuturkan, ketidakstabilan dan ancaman dapat meningkat secara signifikan setelah Korea Utara dilatih untuk melakukan peperangan modern.
Baca Juga
“Jika dunia tetap diam saat ini dan kita harus melibatkan tentara Korea Utara di garis depan dengan cara yang sama seperti kita harus mempertahankan diri dari drone Shahed (Iran), maka hal ini tentu tidak akan menguntungkan siapa pun di dunia dan hanya akan memperpanjang perang," lanjutnya.
Tindakan Korea Utara, katanya, berarti ada negara lain yang ikut berperang melawan Ukraina.
Zelenskiy pekan lalu menuduh Korea Utara mengerahkan perwira bersama Rusia dan bersiap mengirim ribuan tentara untuk membantu upaya perang Moskow.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan dia tidak dapat mengkonfirmasi laporan bahwa Korea Utara telah mengirim pasukan ke Rusia sebelum kemungkinan penempatan. Namun, dia mengatakan bahwa tindakan tersebut akan mengkhawatirkan, jika benar.
Ketua NATO Mark Rutte mengatakan pada hari Kamis bahwa tidak ada bukti kehadiran Pyongyang pada tahap ini.
Keterlibatan pasukan reguler Korea Utara untuk mendukung invasi Rusia ke Ukraina akan menjadi eskalasi perang yang serius, kata menteri luar negeri Perancis dan Ukraina pada konferensi pers bersama di Kyiv pada hari Sabtu.