Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto melantik tiga orang Wakil Menteri (Wamen) BUMN pada Kabinet Merah Putih 2024-2029, Senin (21/10/2024). Tiga wakil menteri itu akan segera membahas pembagian tugas.
Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengungkap akan segera membahas pembagian tugas di antara dia dan dua orang rekannya. Hal itu diungkap pria yang akrab disapa Tiko tersebut usai pelantikan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/10/2024).
"Ini mau rapat pembagian tugas sekarang," ujar Tiko sembari berjalan cepat menuju mobilnya untuk keluar dari Istana Kepresidenan, Senin (21/10/2024).
Pria yang juga menjabat sebagai Wamen BUMN pada Kabinet Indonesia Maju itu mengungkap, pembagian tugas setiap wamen berdasarkan sektor BUMN akan diatur ulang. Berdasarkan catatan Bisnis, Tiko sebelumnya bertanggung jawab untuk perusahaan pelat merah di bidang perbankan hingga transportasi.
"Strukturnya lagi kita rapikan nanti, sesuai penugasan Pak Prabowo seperti apa terutama tugas-tugas besar," ujar mantan Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. itu.
Selain itu, Tiko mengungkap pihaknya sedang mengkaji soal rencana perombakan Kementerian BUMN menjadi badan atau super holding.
Baca Juga
"Itu [kajian super holding] sedang dikaji, sedang dikaji. Sambil berjalan perundang-undangannya harus kita siapkan dulu," ungkap Tiko.
Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, Pemerintahan Prabowo disebut siap merombak total Kementerian BUMN pada awal 2025. Salah satu rumor yang bergulir adalah penghapusan struktur kementerian menjadi badan atau super holding.
Kesiapan pemerintahan baru untuk merombak Kementerian BUMN disampaikan oleh Dewan Penasihat Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Burhanuddin Abdullah, dalam acara UOB Economic Outlook 2025 pada Rabu (25/9/2024).
Burhanuddin menyampaikan pemerintahan Prabowo-Gibran siap mentransformasikan Kementerian BUMN mulai Januari 2025. Langkah tersebut dilakukan untuk memperbaiki kontribusi perusahaan pelat merah kepada negara.
Pasalnya, dengan aset sekitar US$1 triliun, sumbangsih BUMN kepada negara masih dirasa kurang. Hingga akhir 2023, total aset portofolio BUMN mencapai Rp10.401,50 triliun, sementara liabilitas sebesar Rp6.957,43 triliun dan ekuitas Rp3.444,07 triliun.
"Memang harus kami perbaiki, sehingga harus ada transformasi. Transformasi bisnis, transformasi kultural, dan transformasi manajemen. Jadi, itu yang nanti barangkali kami akan lakukan sejak Januari 2025," ucap mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) itu.