Bisnis.com, JAKARTA -- Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto hingga Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani mengungkap nasib Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) yang hilang dari nomenklatur kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.
Untuk diketahui, Kemenko Marves menjadi salah satu dari empat kemenko yang ada di pemerintahan sebelumnya yakni di bawah Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi). Sementara itu, Prabowo membentuk tujuh kemenko di pemerintahannya tanpa adanya Kemenko Marves.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan salah satu konsekuensi dari hilangnya Kemenko Marves adalah pengalihan sejumlah kementerian teknis di bawahnya ke kemenko lain. Kemenko Perekonomian nantinya akan menerima pengalihan sebagian kementerian teknis dari Kemenko Marves.
"Sebagian penugasan Marves di bidang energi, investasi, pariwisata di Kemenko Perekonomian," ujar Airlangga, Senin (21/10/2024).
Hal itu diamini oleh Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani. Rosan, yang sebelumnya menjabat Menteri Investasi di pemerintahan Presiden Jokowi, kini bertambah tanggung jawabnya yakni untuk hilirisasi.
Rosan lalu membenarkan bahwa kementeriannya kini akan berpindah ke bawah koordinasi Kemenko Perekonomian.
Baca Juga
"Sekarang di bawah [Kemenko] Perekonomian," ujar pria yang sebelumnya merupakan Ketua Umum Kadin itu.
Di sisi lain, Rosan turut menjelaskan penambahan tanggung jawab di Kementerian Investasi yakni Hilirisasi. Ruang lingkup penghiliran yang nantinya akan dipimpin oleg Rosan tidak hanya di bidang energi atau minerba, tetapi juga perkebunan hingga perikanan.
"Intinya adalah arahannya supaya lebih banyak hiliriasi yang dijalankan tidak hanya di pertambangan saja dan supaya ada nilai tambahnya itu kita yang menikmati dan ujungnya adalah bagaimana peningkatan lapangan pekerjaan bisa terus tercipta," ucapnya.
Adapun, komoditas yang ke depannya akan dihilirkan juga meliputi kelapa sawit hingga rumput laut.
"Dan kelapa sawit kita ketahui kan sudah B35, B40, mau ditingkatkan lagi menjadi B45. Itu salah satu keunggulan yang akan kita terus dorong juga. Jadi hilirisasi ini bidang-bidangnya sangat luas," paparnya.