Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hasil Autopsi Mengungkap Kematian Yahya Sinwar: Tembakan di Kepala

Hasil autopsi Yahya Sinwar yang dibunuh oleh Israel disebutkan tewas karena tembakan di kepala.
Pemimpin Hamas Gaza Yahya Sinwar memberi isyarat saat unjuk rasa anti-Israel di Kota Gaza, 24 Mei 2021./Reuters-Mohammed Salem
Pemimpin Hamas Gaza Yahya Sinwar memberi isyarat saat unjuk rasa anti-Israel di Kota Gaza, 24 Mei 2021./Reuters-Mohammed Salem

Bisnis.com, JAKARTA - Pemimpin Hamas Yahya Sinwar tewas akibat luka tembak di kepala. Hal ini diketahui berdasarkan hasil autopsi.

Melansir CNN, Sabtu (19/10/2024), Kepala ahli patologi yang mengotopsi jenazah Sinwar mengkonfirmasi hal tersebut.

Sementara itu, Angkatan Pertahanan Israel (Israel Defence Forces/IDF) sebelumnya tak mengatakan apapun terkait tembakan di kepala itu.

Seorang juru bicara IDF hanya mengatakan bahwa terjadi baku tembak dan pertempuran berakhir dengan Israel menembakkan peluru tank.

Diberitakan sebelumnya, Israel mengonfirmasi telah membunuh Yahya Sinwar di Jalur Gaza pada Kamis (17/10/2024). Melansir Reuters, (Jumat (18/10, militer Israel mengatakan bahwa mereka telah membunuh Sinwar dalam operasi di Jalur Gaza selatan pada hari Rabu.

“Setelah menyelesaikan proses identifikasi mayat, dapat dipastikan bahwa Yahya Sinwar telah tewas,” demikian ungkap militer Israel.

Tewasnya Hamas menandai keberhasilan besar bagi Israel dan peristiwa penting dalam konflik yang telah berlangsung selama setahun ini.

Para pemimpin negara-negara Barat mengatakan bahwa kematiannya memberikan kesempatan untuk mengakhiri perang, namun Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa perang akan terus berlanjut.

Tidak ada komentar langsung dari Hamas, namun sumber-sumber internal Hamas mengatakan bahwa indikasi dari Gaza menunjukkan bahwa Sinwar telah terbunuh dalam sebuah operasi Israel.

Di Israel, keluarga para sandera yang ditahan oleh Hamas di Gaza mengatakan bahwa mereka berharap adanya gencatan senjata untuk membawa pulang para tawanan, namun mereka juga khawatir bahwa orang-orang yang mereka cintai berada dalam bahaya yang lebih besar.

Di Gaza, yang digempur tanpa henti oleh pasukan Israel selama setahun, penduduk mengatakan mereka yakin perang akan terus berlanjut, tetapi mereka berpegang teguh pada harapan untuk menentukan nasib sendiri.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper