Bisnis.com, JAKARTA - Presiden terpilih Prabowo Subianto telah memanggil 49 calon menteri di kabinet pemerintahannya semalam, Senin (14/10).
Dari 49 calon menteri tersebut, ada enam perempuan calon menteri yang akan masuk dalam pemerintahaan Prabowo-Gibran periode 2024-2029 mendatang.
Nama-nama tersebut yakni Sri Mulyani, Meutia Hafid, Veronica Tan, Ribka Haluk, Widiyanti Putri Wardhana, dan Arifatul Choiri Fauzi.
Dari ke-enam nama tersebut, Sri Mulyani menjadi satu-satunya 'wajah' lama dari pemerintahan Jokowi.
Sedangkan nama Veronica Tan mantan istri Ahok menjadi nama yang cukup mengejutkan banyak orang karena dipanggil menjadi calon menteri Prabowo.
Berikut enam profil 6 srikandi calon menteri kabinet Prabowo-Gibran
1. Sri Mulyani
Baca Juga
Lahir di Tanjung Karang, Lampung pada tanggal 26 Agustus 1962. Menyelesaikan pendidikan dan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia (1986). Melanjutkan pendidikannya di University of Illinois at Urbana Champaign, Amerika Serikat dan mendapatkan gelar Master of Science of Policy Economics (1990). Setelah itu ia mendapatkan gelar Ph.D. in Economics (1992).
Spesialis penelitian keuangan publik, kebijakan fiskal, dan ekonomi tenaga kerja ini terpilih menjadi Executive Director pada International Monetary Fund (IMF) mewakili 12 negara di Asia Tenggara (South East Asia/SEA Group) sejak 1 November 2002.
Pada tanggal 21 Oktober 2004, dia mendapatkan penugasan pertama di Kabinet sebagai Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.
Selanjutnya, pada tanggal 5 Desember 2005, dia dilantik menjadi Menteri Keuangan. Selama menjadi Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati banyak menorehkan prestasi, diantaranya menstabilkan ekonomi makro, mempertahankan kebijakan fiskal yang prudent, menurunkan biaya pinjaman dan mengelola utang serta memberi kepercayaan pada investor.
Reformasi Kementerian Keuangan dinahkodainya dengan baik sehingga banyak terjadi perubahan fundamental di Kementerian Keuangan. Dia dinobatkan sebagai Menteri Keuangan terbaik Asia untuk tahun 2006 oleh Emerging Markets Forum pada 18 September 2006 di IMF-World Bank Group Annual Meetings di Singapura. Dia juga terpilih sebagai wanita paling berpengaruh ke-23 di dunia versi majalah Forbes tahun 2008 serta wanita paling berpengaruh ke-2 di Indonesia versi majalah Globe Asia bulan Oktober 2007. Sri Mulyani juga menjadi Menteri Keuangan terbaik untuk tahun 2006 oleh majalah Euromoney.
Di tahun 2008, ia menjabat Pelaksana Tugas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian setelah Menko Perekonomian Dr. Boediono dilantik sebagai Gubernur Bank Indonesia. Kemudian pada 1 Juni 2010 Sri Mulyani Indrawati menjadi Direktur Pelaksana Bank Dunia. Pada tanggal 27 Juli 2016, Beliau dilantik oleh Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Keuangan kembali dalam Kabinet Kerja.
Pada bulan Februari 2018, Sri Mulyani Indrawati terpilih kembali menjadi "Best Minister in the World" pada World Government Summit di Dubai. Masih pada tahun yang sama di bulan Oktober 2018, Global Markets memilihnya menjadi "Finance Minister of the Year - East Asia Pacific". Gelar tersebut diberikan saat berlangsungnya IMF-World Bank Group Annual Meetings di Bali. Pada tahun 2019, Sri Mulyani kembali dinobatkan sebagai menteri keuangan terbaik di Asia Pasifik versi majalah keuangan FinanceAsia. Penghargaan ini diperoleh tiga tahun berturut-turut setelah sebelumnya diperoleh pada tahun 2017 dan 2018.
Dalam organisasi sosial, beliau menjabat sebagai Co-Chair of the Pathways for Prosperity Commission on Technology and Inclusive Development bersama Melinda Gates, dan juga Co-Chair of the World Economic Forum on ASEAN and sits on the Board of UNICEF’s Generation Unlimited Initiative. Pada bulan Agustus 2019, beliau dipilih sebagai Ketua Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia periode 2019-2023.
Tanggal 23 Oktober 2019, Sri Mulyani Indrawati terpilih kembali untuk menjabat sebagai Menteri Keuangan pada periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo. Jabatan ini adalah jabatan Menteri Keuangan keempat kalinya bagi Sri Mulyani pada kabinet yang berbeda.
Pada bulan Oktober 2020, Global Markets memilihnya menjadi "Finance Minister of the Year - East Asia Pacific, merupakan penghargaan atas upaya penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.
Pada bulan Februari 2021, beliau terpilih sebagai Co-Chairs Coalition of Finance Ministers for Climate Action (CFMCA) 2021-2023. Koalisi ini merupakan forum yang bertujuan mendukung upaya kolektif para menteri keuangan negara-negara anggota dalam menggunakan kebijakan fiskal, pengelolaan keuangan publik, dan mobilisasi pendanaan perubahan iklim untuk mendorong aksi perubahan iklim di tingkat domestik dan global.
Pada 11 Oktober 2021, beliau menerima Distinguished Leadership and Service Award dari The Institute of International Finance. Penghargaan ini diberikan kepada individu-individu yang telah memberikan kontribusi luar biasa dan konsisten terhadap perekonomian global dan sistem keuangan melalui kepemimpinan mereka.
Pada tanggal 12 Desember 2023, beliau menerima gelar kehormatan Honoris Causa Doctor of Laws dari Australian National University (ANU) sebagai pengakuan atas kontribusi dan kerja keras dalam pembangunan ekonomi, baik di Indonesia maupun internasional.
2. Meutya Hafid
Lahir pada 3 Mei 1978, Meutya Hafid merupakan Ketua Komisi I DPR RI 2019-2024. Dia berasal dari daerah pemilihan (dapil) Sumatra Utara I.
Perempuan kelahiran Bandung, Jawa Barat itu sejatinya kembali terpilih menjadi anggota DPR RI 2024-2029 dengan perolehan 147.004 suara di dapil yang sama.
Meutya sebelumnya juga malang melintang sebagai jurnalis televisi selama sekian tahun. Namanya sempat dikenal masyarakat luas akibat tragedi penyaderaan di Irak bersama seorang kamerawan Metro TV pada 2005.
Terkait pendidikan, dia sempat mengenyam bangku sekolah di dalam maupun luar negeri. Meutya mengenyam pendidikan dasar dan menengah pertama di Jakarta, masing-masing tamat pada 1990 dan 1993. Pada 1994, dia menempuh bangku SMA di negeri jiran Singapura, tepatnya di Crescent Girl’s School dan tamat pada 1997.
Dirinya lantas menyeberang ke Australia pada tahun yang sama untuk menempuh pendidikan di Universitas New South Wales (UNSW), dan memboyong gelar sarjana pada 2001. Empat belas tahun setelahnya, Meutya melanjutkan pendidikan magister di Universitas Indonesia dan tamat pada 2018.
Pendidikan
• SD , SDN 02 MENTENG. Tahun: 1984 – 1990
• SMP , SMPN 1 CIKINI. Tahun: 1990 – 1993
• SMA , CRESCENT GIRLS SCHOOL. Tahun: 1993 – 1996
• S1 MANUFACTURING ENGINEERING, THE UNIVERSITY OF NEW SOUTH WALES SIDNEY. Tahun: 1996 – 2000
• S2 Ilmu Politik, Universitas Indonesia. Tahun: 2015 – 2018
Pekerjaan
• MPR / DPR RI, Sebagai: ANGGOTA. Tahun: 2014 – 2019
• MPR / DPR RI, Sebagai: ANGGOTA . Tahun: 2009 – 2014
• Metro TV, Sebagai: Jurnalis . Tahun: 2001 – 2008
Organisasi
• PP GOLKAR , Sebagai: Ketua Bidang Hub Luar Negeri. Tahun: 2016 – 2019
• KPPG, Sebagai: Ketua Bid Hukum, HAM dan Kebijakan Publik. Tahun: 2016 – 2021
• Ormas MKGR, Sebagai: Ketua Bidang Strategi Opini dan Propaganda. Tahun: 2015 – 2020
Penghargaan
• Democracy Award 2019, Dari: Majalah Moeslim Choice, Tahun: 2019
• PRESS CARD NUMBER ONE (PCNO), Dari: HPN (HATI PERS NASIONAL), Tahun: 2013
• Awards untuk Bidang Jurnalis , Dari: Australian Alumnae , Tahun: 2008
• Young Inspiring People , Dari: Hardrock FM , Tahun: 2008
• Elisabeth ‘O’ Neil Award , Dari: Pemerintahan Australia , Tahun: 2007
• ASIA 21 YOUNG LEADERS MEETING, Dari: KOREA SELATAN, Tahun: 2006
• KARTINI BIDANG JURNALIS, Dari: LIONS CLUB JAKARTA, Tahun: 2006
• WANITA PEMBERANI, Dari: SAMSUNG AWARD, Tahun: 2006
• WOMEN OF COURAGE, Dari: KAUKUS PEREMPUAN SINGAPURA, Tahun: 2005
• NATIONAL YOUTH ACHIEVEMENT AWARD, Dari: PEMERINTAH SINGAPURA, Tahun: 1996
3. Veronica Tan
Lahir pada Desember 1977 di Medan, Sumatra Utara, Veronica Tan merupakan Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) DKI Jakarta.
Alumni Universitas Pelita Harapan itu, dikenal sebagai seorang pengusaha, sosiopreneur, dan filantropis.
Salah satu yayasan non-profit yang didirikannya adalah Yayasan Waroeng Imaji, yang bertujuan utama untuk membina dan menyalurkan minat dan bakat anak-anak rusun DKI Jakarta dalam bidang seni budaya, keterampilan, dan meningkatkan literasi.
Dia memiliki sejumlah portofolio bisnis yang beragam, yakni mencakup investasi di sektor layanan kesehatan yang bernama LoveCare hingga bisnis daging premium bernama Alpha Agro Indonesia.
Apabila dirinci, PT Hati Anak Bangsa atau yang lebih dikenal dengan LoveCare merupakan sebuah perusahaan teknologi asal Indonesia yang melayani kebutuhan jasa profesional kesehatan, seperti perawat dan terapis.
4. Ribka Haluk
Lahir 10 Januari 1971, Ribka Haluk adalah seorang birokrat Indonesia dan saat ini menjabat sebagai Gubernur Provinsi Papua Tengah.
Sebelumnya, dia menjabat sebagai Kepala Kantor Emansipasi Wanita Kabupaten Jayawijaya pada tahun 2004, kemudian menjadi Bupati Kabupaten Mappi pada tahun 2017, dan Bupati Yalimo pada tahun 2021.
Dia diangkat sebagai staf khusus di bawah Kementerian Dalam Negeri sebelum diangkat lagi sebagai Gubernur Provinsi Papua Tengah yang baru dibentuk. Ia adalah perempuan Papua pertama yang diangkat sebagai gubernur.
Haluk lahir di Piramid, Kabupaten Jayawijaya , Provinsi Papua, pada 10 Januari 1971. Setelah lulus SMA, Haluk melanjutkan pendidikan di Universitas Cenderawasih dan meraih gelar sarjana ilmu sosial. Haluk melanjutkan pendidikan di Universitas Garut dan meraih gelar sarjana ilmu administrasi. Dia kemudian meraih gelar doktor dari Universitas Cenderawasih di bidang manajemen.
5. Widiyanti Putri Wardhana
Widiyanti Putri menjabat sebagai Komisaris PT Teladan Prima Agro sejak 2021, dan sebelumnya beliau adalah Direktur PT Teladan Prima Agro sejak 2012-2021. Selain itu, beliau juga menjabat sebagai Komisaris dibeberapa anak usaha PT Teladan Prima Agro sejak tahun 2013. Sebelumnya, beliau juga merupakan Komisaris PT Teladan Agro Resources pada 2007 – 2012.
Selain membangun karir di dunia bisnis, Widiyanti Putri adalah sosok yang aktif di bidang sosial dan memiliki posisi di berbagai organisasi nirlaba. Dibekali dengan komitmen yang tinggi untuk membawa perubahan yang positif terhadap tanah air, Widiyanti Putri didaulat sebagai Sekretaris Jenderal Yayasan Jantung Indonesia (YJI) pada periode tahun 2018 – 2024. Beliau juga menduduki posisi sebagai Ketua Yayasan Teladan Utama dan Dewan Pengawas Yayasan Kawula Madani.
Beliau meraih gelar Bachelor of Arts di bidang Administrasi Bisnis dari Pepperdine University, Malibu, California, Amerika Serikat tahun 1993.
Widiyanti juga tercatat menjadi salah satu pengurus Yayasan Jantung Indonesia (YJI) dan dilantik sebagai Sekretaris Jenderal YJI sejak 2018. Widiyanti juga menduduki posisi sebagai Ketua Yayasan Teladan Utama dan Dewan Pengawas Yayasan Kawula Madani. Widiyanti diketahui merupakan anak dari konglomerat Basuki Tjokronegoro, pendiri Teladan Group. Widiyanti menikah dengan Wishnu Wardhana, yang juga merupakan Direktur Utama TLDN. Wishnu diketahui pernah bergabung dalam Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran. Presiden terpilih Prabowo Subianto juga
pernah menyebut nama Wishnu Wardhana akan menjadi salah satu orang yang akan membantunya jika terpilih menjadi Presiden.
6. Arifatul Choiri Fauzi
Arifah adalah aktivis NU yang juga menjabat sebagai anggota Komisi Informasi dan Komunikasi Majelis Ulama Indonesia (Infokom MUI) pusat.
Di Muslimat NU sendiri, Arifah menjabat sebagai salah satu sekretaris.