Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kutuk Serangan ke Pasukan Penjaga Perdamaian PBB, Uni Eropa Tunggu Penjelasan Israel

Uni Eropa (UE) turut buka suara terkait serangan yang dilakukan Israel terhadap misi penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di Lebanon, UNIFIL.
Asap mengepul di pinggiran selatan Beirut setelah serangan udara Israel menghantam Ibu Kota Lebanon tersebut pada 29 September 2024. / Reuters-Amr Abdallah Dalsh
Asap mengepul di pinggiran selatan Beirut setelah serangan udara Israel menghantam Ibu Kota Lebanon tersebut pada 29 September 2024. / Reuters-Amr Abdallah Dalsh

Bisnis.com, JAKARTA — Uni Eropa turut buka suara terkait serangan Israel terhadap misi penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di Lebanon, UNIFIL.

Mengutip Reuters pada Senin (14/10/2024), Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa (UE) Josep Borrell menyebut bahwa pihaknya mengutuk semua serangan terhadap misi PBB yang dilakukan pasukan Israel. Borrell menyebut, serangan tersebut merupakan pelanggaran hukum internasional.

"Serangan terhadap pasukan penjaga perdamaian PBB merupakan pelanggaran berat terhadap hukum internasional dan sama sekali tidak dapat diterima. Serangan-serangan ini harus segera dihentikan," kata Borrell dalam pernyataan atas nama UE yang diterbitkan Minggu (13/10/2024) malam waktu setempat.

Dalam pernyataannya, Borrell mengatakan semua aktor dalam konflik mempunyai kewajiban untuk menjamin keselamatan dan keamanan personel dan properti PBB.

"Uni Eropa mengutuk semua serangan terhadap misi PBB. Kami sangat menunggu penjelasan dan penyelidikan menyeluruh dari otoritas Israel mengenai serangan terhadap UNIFIL, yang memainkan peran mendasar dalam stabilitas Lebanon Selatan," ujarnya.

Uni Eropa juga mengungkapkan keprihatinan yang sangat besar mengenai serangan yang dilakukan oleh Pasukan Pertahanan Israel terhadap UNIFIL, yang menyebabkan beberapa penjaga perdamaian terluka.

Israel membantah beberapa laporan PBB mengenai insiden yang melibatkan pasukan penjaga perdamaian UNIFIL di Lebanon, dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan mereka memberikan perisai manusia bagi militan Hizbullah selama meningkatnya permusuhan.

Secara terpisah, Menteri Energi Israel, Eli Cohen, menuduh pasukan penjaga perdamaian UNIFIL PBB di Lebanon selatan sebagai kekuatan tidak berguna yang gagal melindungi warga Israel dari serangan Hizbullah dan meminta mereka untuk mundur ketika pertempuran meningkat.

"Negara Israel akan melakukan segalanya untuk menjamin keselamatan warganya, dan jika PBB tidak dapat membantu, setidaknya mereka tidak boleh ikut campur, dan memindahkan personelnya dari zona tempur," katanya di media sosial X.

UNIFIL mengatakan serangan Israel sebelumnya terhadap menara pengawas, kamera, peralatan komunikasi dan penerangan telah membatasi kemampuan pemantauannya. Sumber-sumber di PBB mengatakan mereka khawatir pelanggaran hukum internasional dalam konflik ini tidak mungkin dipantau.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin dalam panggilan telepon pada hari Minggu dengan Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, "menekankan pentingnya Israel mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk menjamin keselamatan dan keamanan pasukan UNIFIL dan Angkatan Bersenjata Lebanon," menurut pembacaan panggilan tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper