Bisnis.com, JAKARTA - Amerika Serikat (AS) mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa Israel perlu segera mengatasi kondisi buruk di antara warga sipil Palestina di Jalur Gaza yang terkepung dan berhenti untuk memperparah penderitaan lantaran Israel membatasi pengiriman bantuan.
Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield mengatakan bahwa “kondisi bencana” ini telah diprediksi beberapa bulan yang lalu, namun belum ditangani. Ia kemudian meminta agar kondisi tersebut dapat diubah saat ini juga.
"Kami menyerukan Israel untuk mengambil langkah-langkah mendesak untuk melakukannya," terangnya, dikutip dari Reuters, Kamis (10/10/2024).
Tak hanya itu, dia juga menanggapi perintah Israel baru-baru ini bagi warga sipil di wilayah utara Gaza untuk mengungsi lagi
"Tidak boleh ada perubahan demografi atau teritorial di Jalur Gaza, termasuk tindakan apa pun yang mengurangi wilayah Gaza," ujarnya.
Adapun, kepala badan pengungsi Palestina PBB UNRWA, Philippe Lazzarini, juga mengatakan kepada Dewan Keamanan bahwa ratusan ribu orang kembali terdorong untuk pindah ke Selatan, di mana kondisi kehidupan tidak dapat ditolerir.
"Sekali lagi, warga Gaza berada di ambang bencana kelaparan buatan manusia," jelas Lazzarini.
PBB sendiri telah lama mengeluhkan adanya kendala dalam menyalurkan bantuan ke Gaza dan mendistribusikannya selama perang.
Berdasarkan laporan Reuters pada minggu lalu, pasokan makanan ke Gaza telah menurun tajam dalam beberapa minggu terakhir. Hal ini karena otoritas Israel memperkenalkan aturan bea cukai baru pada sejumlah bantuan kemanusiaan, dan secara terpisah mengurangi pengiriman yang diselenggarakan oleh berbagai bisnis.