Bisnis.com, JAKARTA - Peerintah China meminta Dewan Keamanan PBB segera mengambil tindakan darurat untuk meredakan ketegangan di Timur Tengah ketika Israel melancarkan serangan udara baru di Lebanon.
Mengutip Reuters, Perwakilan tetap China untuk PBB, Fu Cong, mengatakan pihaknya membuat tuntutan yang jelas dan tegas ke dewan keamanan untuk menghentikan konflik Israel-Lebanon.
“Dewan Keamanan memikul tanggung jawab utama untuk memelihara perdamaian dan keamanan internasional,” kata Fu dikutip dari kantor berita Xinhua, Kamis (4/10/2024).
Fu juga mencatat semua pihak terkait harus kembali ke jalur solusi perundingan dan diplomatik. Serangan rudal terbaru Israel di Beirut tengah terjadi setelah Iran menembakkan lebih dari 180 rudal ke Israel pada Selasa.
Israel juga telah mengirim unit infanteri dan lapis baja ke Lebanon. Pertempuran pecah saat Hizbullah menghadang pasukan ini.
Iran mengatakan pada Rabu bahwa serangan rudalnya – yang disebut terbesar terhadap Israel – dilakukan untuk mencegah provokasi lebih lanjut, namun Israel dan Amerika Serikat berjanji akan membalas dengan keras.
Baca Juga
Serangan rudal Iran dan janji pembalasan Israel telah menimbulkan kekhawatiran bahwa Timur Tengah bisa terjebak dalam konflik yang lebih luas. Kekhawatiran ini termasuk peran penting kawasan ini sebagai penghasil minyak.
Fu juga memperingatkan bahwa situasi saat ini sedang berada di ujung tanduk. Dia mengatakan segala penundaan perundingan ataupun langkah pasif sebagi tindakan tidak bertanggung jawab. Termasuk retorika apa pun yang memaafkan militer lebih lanjut akan mengirimkan pesan yang salah.
Dia mengatakan konflik Timur Tengah yang meluas telah menyebabkan bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya, dengan Gaza telah menjadi neraka di bumi, dan lebih dari 1,2 juta orang mengungsi di Lebanon.
Kementerian Luar Negeri China mendesak semua pihak dan terutama Israel untuk segera menenangkan diri guna mencegah situasi menjadi tidak terkendali. Beijing juga mengatakan pihaknya menentang pelanggaran kedaulatan Lebanon.