Bisnis.com, JAKARTA - Hilal rencana pertemuan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto masih belum terlihat jelas.
Kedua pihak masih memberikan jawaban yang mengambang terkait dengan waktu pertemuan dua elite partai tersebut.
Prabowo Subianto masih belum membeberkan secara jelas terkait dengan rencana pertemuan Presiden RI ke-5 itu.
“Inshaallah, mudah-mudahan,” ujarnya seusai rapat kerja dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (25/9/2024).
Sementara itu, Ketua DPP PDIP Puan Maharani sekaligus putri Megawati Soekarnoputri membeberkan kabar terbaru soal rencana pertemuan tersebut.
Puan menyebut, keduanya akan bertemu dalam waktu yang tepat. Hal ini karena, baik Prabowo maupun Megawati, memiliki kesibukan masing-masing.
Baca Juga
“Ya akan inshaallah akan segera kita adakan pertemuan antara Ibu Mega dengan Pak Prabowo dalam waktu yang timing-nya tepat. Nggak saling tunggu-tungguan, kan beliau berdua mempunyai jadwal yang sama-sama sibuk,” katanya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (26/9/2024).
Walaupun sampai sejauh ini, Prabowo dan Megawati masih menunggu waktu yang tepat untuk bertemu, Puan mengatakan bahwa mereka berdua memiliki keinginan untuk saling bertemu.
“Kita sudah bicara juga bersama-sama, yang bisa saya sama-sama pahami beliau berdua [Prabowo dan Megawati] sama-sama berkeinginan untuk saling bertemu,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ketua DPR ini turut menyebut pertemuan antara Prabowo-Megawati akan diagendakan di tempat yang menyenangkan. Namun demikian, dia tidak membeberkan pasti di mana lokasi itu berada.
“Ya tempat kan hanya tempat, yang pasti yang paling penting adalah pertemuan, ya. Makanan enak dan asyik,” tuturnya.
Senada dengan Puan, Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad juga mengungkapkan, pertemuan Prabowo dan Megawati pasti akan dijamu dengan makanan enak.
Namun demikian, dia juga tidak menjelaskan secara detail tentang kapan dan di mana lokasi pertemuan antara Prabowo-Megawati berlangsung nantinya.
Dasco menegaskan perihal tanggal dan lokasi masih dipastikan kembali, mengingat antara mereka berdua masih mencocokan jadwal yang pas.
“Ya pertemuan yang pasti makanannya enak. Jadi sebenarnya gini, komunikasi-komunikasi sudah dijalankan, tetapi kemudian masalah tanggal, masalah tempat, ini juga masih dipastikan karena masing-masing saling mencocokkan. Yang pasti, soal makanan sudah ditentukan,” tegas Dasco.
Berakhir Antiklimaks?
Adapun, isu pertemuan antara Mega-Prabowo telah santer terdengar sejak sebelum Mei 2024 lalu.
Saat itu, ada wacana yang beredar bahwa pertemuan antara bekas pasangan calon presiden dan calon wakil presiden pada Pilpres 2009 itu akan bertemu setelah rapat kerja nasional alias Rakernas PDIP.
Namun rencana pertemuan itu batal. Megawati memilih untuk mengulur waktu. "Gue mainin dulu dong," celetuk Megawati pada waktu itu.
Setelah sempat meredup, isu pertemuan antara Prabowo dan Megawati kembali mencuat. Elite Gerindra justru yang mengungkapkan hal itu.
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani bahkan mengatakan bahwa Megawati dan Prabowo akan segera bertemu sebelum pelantikan Pemerintahan Prabowo pada 20 Oktober 2024.
"Insyaallah akan terjadi. Mudah-mudahan [sebelum pelantikan],” kata Muzani sebelumnya.
Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Said Abdullah mengakui terus menjalin komunikasi politik secara intens dengan Gerindra menjelang pelantikan Prabowo Subianto sebagai presiden menggantikan Joko Widodo (Jokowi).
Said juga mengungkapkan bahwa ada harapan dari kedua belah pihak supaya Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bisa segera bertemu dengan Prabowo.
“Dengan Gerindra kami selalu bertemu. Saya selalu bertemu dengan Pak Dasco setiap saat, dengan Pak Muzani setiap saat, dengan tokoh-tokoh Gerindra lain setiap saat,” tutur dia di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (19/9/2024).
Kendati demikian, dirinya menyangkal jika pertemuan dan komunikasi tersebut membahas soal Kabinet Prabowo-Gibran. “Itu kan bukan ranahnya, bukan di sana, ranah ya di presiden terpilih,” kata Said.
Lebih lanjut, Ketua Badan Anggaran DPR RI itu juga menegaskan bahwa Gerindra tidak menawarkan posisi atau jatah menteri di kabinet Prabowo-Gibran mendatang.
“Emang Gerindra jualan kursi? Kok ditawar-tawarin? Itu menghina Gerindra loh pertanyaan itu. Gerindra tidak lagi melakukan transaksi politik apapun yang saya tahu,” tegas dia.