Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konflik Makin Panas, AS Desak Israel-Lebanon Gencatan Senjata Selama 21 Hari

merika Serikat (AS), Perancis dan beberapa sekutunya menyerukan gencatan senjata selama 21 hari.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden turun dari Air Force One dalam perjalanan kembali ke Washington, di Pangkalan Gabungan Andrews di Maryland, Amerika Serikat. Reuters/Ken Cedeno
Presiden Amerika Serikat Joe Biden turun dari Air Force One dalam perjalanan kembali ke Washington, di Pangkalan Gabungan Andrews di Maryland, Amerika Serikat. Reuters/Ken Cedeno

Bisnis.com, JAKARTA - Amerika Serikat (AS), Perancis dan beberapa sekutunya menyerukan gencatan senjata segera selama 21 hari di perbatasan Israel-Lebanon dan juga menyatakan dukungan untuk gencatan senjata di Gaza setelah diskusi intensif di PBB pada Rabu (25/9/2024) waktu setempat.

Mengutip Reuters pada Kamis (26/9/2024), seorang pejabat senior di pemerintahan Biden menyebut, gencatan senjata akan berlaku pada wilayah yang disebut sebagai Garis Biru, yakni garis demarkasi antara Lebanon dan Israel.

Gencatan senjata ini akan memungkinkan kedua pihak untuk bernegosiasi menuju kemungkinan penyelesaian diplomatik atas konflik tersebut.

“Kami menyerukan semua pihak, termasuk pemerintah Israel dan Lebanon, untuk segera mendukung gencatan senjata sementara,” menurut pernyataan bersama negara-negara yang dirilis Gedung Putih.

Sekutu yang menandatangani pernyataan bersama tersebut antara lain Australia, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, dan Uni Eropa.

Israel memperluas serangan udaranya di Lebanon pada hari Rabu dan menyebabkan sedikitnya 72 orang tewas, menurut kompilasi pernyataan Kementerian Kesehatan Lebanon oleh Reuters. Kementerian sebelumnya mengatakan sedikitnya 223 orang terluka.

Panglima militer Israel mengatakan serangan darat mungkin terjadi, sehingga menimbulkan kekhawatiran konflik tersebut dapat memicu perang Timur Tengah yang lebih luas.

Selama beberapa bulan terakhir, Washington telah bekerja sama dengan para pejabat di Israel dan Lebanon untuk mengurangi permusuhan, kata pejabat senior Gedung Putih.

“Kami telah melakukan diskusi tersebut selama beberapa waktu,” kata pejabat itu, seraya menambahkan bahwa Washington dan sekutunya bertujuan untuk mengubah diskusi tersebut menjadi perjanjian yang lebih luas selama periode gencatan senjata 21 hari ini.

Pejabat itu mengatakan Biden fokus pada kemungkinan gencatan senjata "dalam hampir setiap percakapannya dengan para pemimpin dunia" di Majelis Umum PBB minggu ini.

Berdasarkan diskusi dengan Israel dan Lebanon, AS dan sekutunya merasa ini adalah waktu yang tepat untuk menyerukan gencatan senjata, tambah pejabat itu.

Duta Besar Israel untuk PBB Danny Danon mengatakan sebelum pertemuan Dewan Keamanan PBB pada hari Rabu bahwa Israel akan menyambut baik gencatan senjata dan lebih memilih solusi diplomatik. 

Dia kemudian mengatakan kepada Dewan Keamanan bahwa Iran adalah pusat kekerasan di kawasan dan perdamaian perlu dihilangkan dari ancaman tersebut.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi mengatakan kepada wartawan sebelum pertemuan dewan bahwa negaranya mendukung Hizbullah dan tidak akan tinggal diam jika konflik di Lebanon meningkat.

Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati menyambut baik seruan gencatan senjata tersebut, dengan mengatakan bahwa kunci penerapannya adalah apakah Israel berkomitmen untuk menegakkan resolusi internasional. Ketika ditanya sebelumnya apakah gencatan senjata dapat segera dicapai, Mikati berharap hal tersebut dapat terealisasi.

Para pemimpin dunia menyuarakan keprihatinan bahwa konflik tersebut meningkat dengan cepat ketika jumlah korban tewas meningkat di Lebanon dan ribuan orang meninggalkan rumah mereka.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dijadwalkan tiba di New York pada hari Kamis dan berpidato di Majelis Umum PBB pada hari Jumat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper