Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku telah melakukan diskusi panjang dengan Prabowo Subianto untuk terus memperlebar sayap program hilirisasi ke depannya.
Orang nomor satu di Indonesia itu mengatakan bahwa hilirisasi dalam kepemimpinan presiden terpilih periode 2024—2029 itu tak hanya fokus di sektor mineral dan batubara (Minerba), tetapi juga merambah ke pertanian, perkebunan, dan kelautan.
Hal ini disampaikannya usai meresmikan Injeksi Bauksit Perdana Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) PT. Borneo Alumia Indonesia, Mempawah, Kalimantan Barat, Selasa (24/9/2024).
“Saya sudah diskusi panjang dengan presiden terpilih Prabowo. Beliau akan mulai hilirisasi di sektor pertanian, perkebunan dan kelautan. Artinya sektor pangan juga akan masuk ke hilirisasi dan itu sekali lagi nilai tambah akan muncul di dalam negeri,” ujarnya kepada wartawan.
Oleh sebab itu, dia mengatakan bahwa dalam masa pemerintahannya juga akan mengejar program hilirisasi di sektor minerba agar dapat segera rampung. Salah satunya, dengan peresmian 3 smelter dalam kurun dua hari terakhir.
Dia menjelaskan bahwa sejak kemarin, Senin (23/9/2024) dirinya sudah bertolak menuju Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam rangka meresmikan smelter tembaga dan pemurnian logam mulia PT Amman Mineral Internasional Tbk dengan total investasi hingga Rp21 triliun.
Baca Juga
Tak hanya itu, pada hari yang sama orang nomor satu di Indonesia itu juga melakukan perjalanan menuju Gresik, Jawa Timur demi meresmikan produksi Smelter PT Freeport dengan nilai investasi mencapai Rp56 triliun.
Sementara itu, untuk meresmikan Injeksi Bauksit Perdana Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) PT. Borneo Alumia Indonesia fase I menelan investasi hingga Rp16 triliun.
Sehingga, dalam dua hari sebanyak Rp93 triliun telah dikucurkan untuk mewujudkan mimpi Presiden asal Surakarta itu untuk menjadikan Indonesia sebagai Negara Industri.
“Satu-satu bisa diselesaikan. Kemarin smelter di Sumbawa. Kemudian Freeport. Sekarang fase 1 smelter bauksit dan kami harapkan, kita tidak eskpor bahan mentah lagi. Semuanya diolah di dalam negeri. Nilai tambah di dalam negeri. Kesempatan kerja di dalam negeri dan tidak berhenti di minerba saja,” pungkas Jokowi.