Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku kewalahan dalam menghadapi tantangan ekonomi dan situasi geopolitik di tingkat global yang penuh dengan ketidakpastian.
Orang nomor satu di Indonesia itu menekankan bahwa pemerintah seringkali kesulitan untuk mengkalkulasi semua harga komoditas dan pertumbuhan ekonomi.
Hal ini dia sampaikan saat membuka pengarahan kepada sejumlah pejabat Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Polri di Halaman Utama Istana Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, pada siang ini, Kamis (12/9/2024).
"Mau menghitung kurs dolar ke rupiah sulit, mau berhitung harga minyak tahun depan berapa, sangat sulit kalkulasinya. Enggak kayak keadaan normal kalkulasinya selalu hampir tepat, meskipun enggak bisa tepat. Tapi sekarang ini penuh ketidakpastian sehingga kalkulasinya sangat sulit," katanya dalam forum tersebut.
Lebih lanjut, Kepala Negara juga menekankan bahwa meskipun telah melewati pandemi Covid-19, tetapi tak hanya Indonesia bahkan negara lain berada pada posisi yang masih berat untuk keluar dari krisis ekonomi.
Menurutnya, pandemi masih memberikan dampak yang signifikan dan berkelanjutan sebab semua tantangan terlihat dari pertumbuhan ekonomi yang terkoreksi, hingga tingkat inflasi tinggi, dan naiknya pengangguran karena lapangan kerja minim.
Baca Juga
"Dampaknya sampai sekarang negara lain masih berdampak dan dirasakan langsung oleh rakyat betapa sangat beratnya. Saudara-saudara bisa buka di google kondisi sekarang di Eropa seperti apa, di Amerika seperti apa, di Afrika seperti apa, tidak mudah," pungkas Jokowi.