Bisnis.com, JAKARTA - Lembaga nirlaba berbasis di UEA, Clean Rivers, dan UNDP bekerja sama dalam mengatasi polusi plastik di sungai-sungai Indonesia.
Selama tiga tahun ke depan, kemitraan ini bertujuan untuk menghilangkan plastik dari enam wilayah sungai melalui pengangkatan sampah dan langkah-langkah pencegahan.
Sungai-sungai yang akan mendapatkan manfaat dari pendanaan ini termasuk Kali Bekasi di Provinsi Jawa Barat, Kali Mas di Provinsi Jawa Timur, Porong di Jawa Timur, Bengawan Solo di Jawa Tengah, serta Tukad Mati dan Tukad Badung di Bali.
UNDP akan bekerja sama dengan otoritas lokal, LSM, dan inisiatif berbasis masyarakat untuk memastikan bahwa setiap sistem manajemen limbah disesuaikan dengan kebutuhan spesifik dari setiap sungai dan komunitas lokal.
UNDP akan menggunakan hibah untuk bekerja sama dengan pemangku kepentingan terkait yang memiliki visi yang sama untuk mengurangi kebocoran plastik ke laut, termasuk dengan LSM, pemerintah, dan masyarakat setempat dalam meningkatkan pengangkatan sampah sungai, memperkuat manajemen limbah plastik yang terintegrasi, dan memberdayakan masyarakat melalui kampanye kesadaran publik.
Kerja sama ini sejalan dengan misi Clean Rivers untuk mendorong solusi kolaboratif yang digerakkan oleh masyarakat guna mengatasi polusi plastik dari sumbernya, sambil membangun sistem yang tangguh yang melindungi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat lokal.
Baca Juga
Deborah Backus, CEO Clean Rivers, mengatakan pemberdayaan masyarakat lokal adalah kunci keberhasilan, itulah mengapa mereka bermitra dengan UNDP untuk bekerja dengan LSM yang berbasis di Jawa dan Bali.
"Selain menghilangkan limbah plastik dari sungai dan menciptakan sistem manajemen limbah untuk mencegah polusi lebih lanjut, proyek ini akan memberikan dampak yang berkelanjutan dengan membantu menumbuhkan budaya kepedulian lingkungan bagi generasi mendatang.” paparnya.
Sujala Pant, Wakil Perwakilan Tetap UNDP Indonesia, mengatakan, Indonesia memiliki target ambisius untuk mengurangi sampah plastik laut. Keterlibatan dan kolaborasi kami dengan Pemerintah Indonesia dan mitra lainnya dipandu oleh tujuan tersebut.
"Selain itu, kemitraan baru yang telah kami jalin dengan UEA dan Clean Rivers akan memungkinkan kami mempercepat upaya untuk meningkatkan kesadaran, mendukung reformasi kebijakan dan regulasi lebih lanjut, serta menguji solusi inovatif untuk mengelola sampah plastik di laut dan sungai,” kata Sujala.
UEA telah mengumumkan pendanaan hingga US$20 juta untuk mendukung upaya Indonesia dalam menangani polusi plastik, dengan proyek tambahan yang diharapkan akan diumumkan dalam beberapa bulan mendatang.