Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan konglomerasi teknologi, Sea Group tercatat memiliki kedekatan dengan Kota Solo, Jawa Tengah. Langkah ekspansi perusahaan yang berbasis Singapura tercatat cukup massif di Solo.
Sea Group, melalui beberapa entitasnya di Indonesia menyasar Solo sebagai salah satu pusat bisnisnya di Indonesia. Melalui Shopee dan Garena, Sea Group menancapkan ekpansinya di Surakarta.
Langkah ekspansi Sea Group di Solo tercatat baru dilakukan kurang dari 5 tahun belakangan, tepatnya dimulai pada 2021. Kala itu, Sea Group lewat Shopee Indonesia membuka sebuah kantor baru di Solo.
Peresmian kantor baru tersebut dihadiri oleh Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka yang baru 6 bulan menjabat.
Pada saat itu, Direktur Shopee Indonesia Handhika Jahja mengatakan bahwa tujuan dibukanya kantor baru tersebut adalah untuk membantu ekosistem pendukung dari usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta pelaku bisnis lainnya di Solo.
Handhika optimistis kantor baru ini mampu membuka hingga 2.000 lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat hingga tahun depan. Dengan begitu, potensi-potensi muda daerah tidak perlu lagi jauh-jauh ke kota besar lain untuk bisa bekerja di perusahaan besar.
Baca Juga
Bukan itu saja, dia juga percaya pertumbuhan ekonomi di Indonesia akan dimulai dengan pertumbuhan ekonomi di daerah, dan tentunya salah satunya bergantung pada UMKM, serta penciptaan lapangan kerja.
“Kami harap kehadiran kantor Shopee di Solo ini bisa membantu dari kedua hal tersebut,” kata Handhika.
Dilansir dari laman resmi Shopee, Solo merupakan salah satu dari 5 kota lainnya di Indonesia yakni Bandung, Bekasi, Jakarta, Medan, dan Yogyakarta.
Namun, ditarik lebih ke belakang, pembukaan kantor di Solo sebelumnya diawali dengan pembukaan Kampus UMKM Shopee Ekspor pada Mei 2021 yang juga diresmikan oleh Gibran sebagai Wali Kota Solo.
Berlokasi di Banjarsari dekat Stasiun Solo Balapan, bangunan tiga lantai tersebut dapat digunakan oleh seluruh pelaku UMKM yang berdomisili di Surakarta.
Handhika Jahja mengatakan peresmian Kampus UMKM Shopee Ekspor merupakan langkah awal dalam menjadikan Kota Surakarta sebagai cetak biru atau kota percontohan pendidikan ekspor UMKM pertama.
“Dengan mengedepankan lima fokus utama kami untuk mempersiapkan UMKM go global, yakni edukasi yang berkesinambungan, penyaluran pendanaan, pemasaran online, sistem pembayaran dan logistik, serta ekspor, kami harap pengembangan kapasitas dan kualitas produksi pelaku UMKM Surakarta bisa menjadi lebih terarah,” ujarnya.
Kerja sama Shopee dengan Solo tidak terhenti di situ. Shopee bermitra dengan Pemerintah Kota Surakarta, Kedutaan Besar Indonesia di Paris, dan Le BHV Marais Paris, untuk menghadirkan 'Java in Paris', sebuah program yang menghadirkan produk-produk dari ratusan UMKM Indonesia ke Le BHV Marais, salah satu department store terbesar di Prancis yang berada di bawah jaringan Galeries Lafayette pada 8 juni sampai dengan 17 Juli 2022.
Program Java in Paris merupakan perluasan dari Shopee MSME Export Solo Campus yang telah memfasilitasi ekspor dari 10.000 UMKM Solo ke pasar global dalam kurun waktu satu tahun sejak diluncurkan.
Shopee MSME Export Campus, fasilitas pelatihan dan dukungan penjual Shopee, hadir di sembilan kota di Indonesia dan telah berhasil membantu lebih dari 180.000 UMKM lokal menjangkau pasar-pasar baru seperti Vietnam, Malaysia, Thailand, Brasil, dan Meksiko.
Handhika menegaskan komitmen Shopee untuk mendampingi UMKM Indonesia dalam setiap langkah perjalanan mereka.
Dia juga menyampaikan harapan bahwa program ini dapat berdampak positif terhadap pengembangan UMKM Indonesia, dan menyediakan platform bagi para pelaku usaha lokal untuk maju di Indonesia dan kancah global.
Ada Garena di Kota Solo
Selain Shopee Indonesia, jejak Sea Group di Solo juga ditinggalkan melalui entitasnya, Garena Indonesia. Perusahaan gim itu diketahui menjadi salah satu sponsor untuk klub Persis Solo.
Adapun, per Maret 2021, mayoritas saham Laskar Sambernyawa dimiliki oleh adik dari Wali Kota Solo saat itu yakni Kaesang Pangarep.
Kaesang menjadi pemilik baru Persis Solo dengan mengakuisisi 40% saham. Sisanya, saham Persis Solo dimiliki oleh Kevin Nugroho sebesar 30% dan Erick Thohir sebesar 20%, sedangkan 10% lainnya dimiliki oleh pendiri PT Persis Solo Saestu.
Usai dipegang Kaesang, Persis Solo mengalami kemajuan pesat. Salah satunya pada tahun yang sama mendapatkan promosi ke Liga 1 setelah penantian selama 14 tahun.
Di samping itu, nama Kaesang menjadi magnet bagi datangnya sponsor-sponsor di Persis Solo. Garena menjadi salah satu sponsor yang masuk. Logo Free Fire menempel di seragam kesebelasan Laskar Sambernyawa.
Hingga berita ini dibuat, Bisnis telah mencoba mengonfirmasi kepada pihak Garena terkait dengan detail kerja sama dengan Persis Solo tersebut, tetapi masih belum mendapatkan jawaban.
Kendati demikian, logo Free Fire pada seragam kesebelasan Persis Solo pertama kali dipamerkan pada ajang Piala Wali Kota Solo 2021. Logo masih setia menempel sampai dengan seragam kesebelasan pada musim 2023-2024.