Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Beri Kuliah Perdana, Menkeu Ingatkan Mahasiswa FEB UI Soal Integritas dan Karakter

Di almamaternya itu, Menteri Sri Mulyani menyampaikan pentingnya belajar ekonomi dan membangun karakter agar mampu menjaga integritas sebagai profesional.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati kembali menyambangi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) pada Senin (26/8/2024) untuk mengisi kuliah perdana Pengantar Ekonomi bagi mahasiswa baru 2024/Istimewa
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati kembali menyambangi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) pada Senin (26/8/2024) untuk mengisi kuliah perdana Pengantar Ekonomi bagi mahasiswa baru 2024/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati kembali menyambangi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) pada Senin (26/8/2024) untuk mengisi kuliah perdana Pengantar Ekonomi bagi mahasiswa baru 2024.

Berbicara di hadapan para mahasiswa, Menkeu Sri Mulyani tampak santai menggunakan kemeja putih dengan celana panjang bahan berwarna hitam. Mengisi kuliah yang dimulai pada pukul 09.00 WIB, terlebih dahulu Sri Mulyani mengucapkan selamat bagi para mahasiswa baru yang terpilih di FEB UI.

Sebab, menjadi mahasiswa di FEB UI merupakan sebuah hak istimewa karena almamaternya itu memiliki peran luar biasa di Indonesia. Menurut Menkeu Sri Mulyani, FEB UI merupakan fakultas yang identik dengan banyak sekali peran dalam sejarah perjuangan republik ini.

“Kalian itu mendapat privilege dan kalian terpilih (menjadi mahasiswa FEB UI). Sehingga saya harapkan kalian bisa mulai hari pertama kuliah menyemaikan bibit tidak hanya kebanggaan, tetapi juga tanggung jawab,” kata Sri Mulyani menegaskan, yang disambut tepuk tangan para mahasiswa yang hadir di Auditorium Soeria Atmadja, FEB UI.

Kemudian lanjut pada sesi kuliah, Menkeu Sri Mulyani memulai dengan pertanyaan besar ‘kenapa harus belajar ekonomi?’ Pada prinsipnya, kata dia, ekonomi adalah bagaimana mengelola ‘rumah tangga’ (household) yang memiliki banyak kebutuhan.

Pada dasarnya, setiap household pasti harus membuat keputusan dengan pendapatan yang ada, sumber daya yang dimiliki, biaya yang dikeluarkan, dan sebagainya. Kebanyakan household atau bahkan semuanya, lanjut dia, selalu memiliki keterbatasan sumber daya namun dengan kebutuhan yang banyak.

“Kalau negara makin maju household-nya barangkali relatif kaya tapi tetap akan membuat keputusan resources-nya harus dipakai untuk apa saja. Negara yang miskin biasanya income household-nya minimal tapi kebutuhannya banyak. Sehingga membuat keputusannya makin complicated. Jadi ilmu ekonomi adalah ilmu mengelola household. It’s actually about making decision,” ujar Menkeu menerangkan.

Oleh karena itu, menurutnya para mahasiswa harus sangat berterima kasih mendapatkan pengajaran ilmu ekonomi di FEB UI. Dengan belajar ilmu ekonomi secara mendasar para mahasiswa akan dilatih untuk membuat sebuah keputusan ekonomi yang rasional.

Pentingnya mempelajari ilmu ekonomi pun menurutnya akan menentukan bagaimana sebuah masyarakat dan perekonomian akan perform. Tujuannya jelas, bahwa dalam perekonomian diharapkan tercipta kondisi yang adil serta sejahtera.

Tujuan tersebut adalah cita-cita semua negara. Menkeu mengatakan, dalam mengelola perekonomian sebuah negara selalu dicari sistem yang dianggap paling tepat dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat di negara tersebut.

 

Oleh karena itu, ilmu ekonomi adalah nyata, keren dan menyenangkan. Secara mendasar ilmu ekonomi itu harus bisa disederhanakan dengan berbagai model. Agar mahasiswa atau masyarakat yang mempelajarinya tidak kesulitan dan mendapatkan banyak manfaat.

“Jadi basically ekonomi walaupun kompleks you can model them in a simple way. Itu untuk membuat kalian mudah untuk memikirkan tentang ekonomi. Ini adalah ilmu yang luar biasa penting, karena kalian akan bisa menerapkan dalam banyak hal,” lanjutnya menekankan. 

Selain itu, Sri Mulyani juga menekankan pentingnya membangun karakter, sehingga sumber daya manusia (SDM) yang dibentuk FEB UI mampu menjaga integritas sebagai profesional.

“Makanya saya sampaikan pada kalian, apa pun profesi kalian pasti diajar dengan value yang baik. Integrity tidak usah muluk-muluk nanti tidak korupsi segala macam, sekarang bagi kalian jangan menyontek, tepati janji, itu integrity. Kalau kalian harus mengerjakan sesuatu lakukan dengan sepenuh hati, itu adalah bagian dari integrity. Sebagai student kalian terus membangun karakter yang baik, itu akan terbawa sampai kalian akan besar. Pegang terus prinsip yang baik karena itu adalah currency kalian yang tidak bisa dijual belikan,” ujar Sri Mulyani menyemangati.

Adapun acara tersebut dimoderatori oleh Plh. Dekan FEB UI Arief Wibisono Lubis. Dalam kesempatan ini, Arief yang juga menjabat sebagai Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Penelitian dan Kemahasiswaan FEB UI mengamini Menkeu Sri Mulyani.

Menurut Arief, pembelajaran ekonomi dan bisnis di FEB UI dibarengi dengan pembentukan karakter yang beretika untuk menciptakan SDM yang memiliki integritas tinggi.

"Terkait pembangunan karakter, di mana ditegaskan bahwa teman-teman harus menjaga integritas," kata Arief menegaskan.

Dengan menghadirkan sosok alumni yang bisa dijadikan tauladan seperti Menkeu Sri Mulyani, menurut Arief, akan menguatkan niat untuk belajar terkait ekonomi dan bisnis di FEB UI, serta semangat dalam menjaga integritas.

Seperti diketahui, Sri Mulyani adalah sosok perempuan berpengaruh di bidang ekonomi baik dalam maupun luar negeri. Sri Mulyani meraih gelar MSc in Policy Economics and PhD in Economics dari University of Illinois Urbana-Champaign (UIUC). Spesialisasi Sri Mulyani adalah Ekonomi Moneter, dan Labour Economics.

Sebelumnya, Sri Mulyani pernah menempati berbagai posisi, termasuk sebagai Wakil Kepala LPEM di berbagai bidang, kepala LPEM, executive director di IMF, kepala Bappenas, Plt. Menko Perekonomian, Managing Director World Bank, dan Menteri Keuangan.

Di FEB UI sendiri, pada 2024 mahasiswa baru S1 berjumlah 950 orang. Sedangkan total mahasiswa baru tahun ini baik S1, S2 dan program doktoral berjumlah sekitar 1.600 orang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Kahfi
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper