Bisnis.com, JAKARTA - Calon Presiden dari Partai Demokrat Kamala Harris mengusulkan untuk menaikkan tarif pajak perusahaan atau orang kaya menjadi 28% dari 21% jika ia memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres) AS pada November 2024.
Juru bicara kampanye Harris, James Singer mengatakan bahwa langkah ini akan menjadi bagian dari cara yang bertanggung jawab secara fiskal untuk mengembalikan uang ke kantong para pekerja.
"Dan memastikan para miliarder dan perusahaan-perusahaan besar membayar pajak yang sesuai kepada negara," ujar James Singer dikutip dari Reuters, Selasa (20/8/2024).
Ketika Trump menjabat sebagai Presiden AS, Trump memangkas tarif pajak perusahaan menjadi 21% dari 35% dan menerapkan keringanan pajak lainnya yang akan berakhir tahun depan. Bahkan, Trump telah bersumpah untuk membuat pemotongan tersebut menjadi permanen.
Perubahan pada kode pajak AS memerlukan persetujuan Kongres. Partai Demokrat dan Partai Republik berada dalam pertarungan ketat untuk menguasai Senat dan Dewan Perwakilan Rakyat, yang akan diperebutkan pada pemilu 5 November 2024.
Harris, seorang Demokrat, telah berjanji untuk mempertahankan janji Presiden AS Joe Biden untuk tidak menaikkan pajak bagi orang-orang yang berpenghasilan US$400.000 atau kurang dalam setahun.
Baca Juga
Dalam sebuah pidato kebijakan ekonomi minggu lalu, Harris menguraikan proposal untuk memotong pajak bagi sebagian besar orang Amerika.
Harris juga melarang “permainan harga” oleh para pedagang grosir dan membangun perumahan yang lebih terjangkau sebagai bagian dari “ekonomi peluang” yang ia rencanakan untuk dikejar jika ia memenangkan Pilpres AS 2024.