Bisnis.com, JAKARTA - Di media sosial TikTok beredar unggahan pemberitaan yang menuliskan jika Perusahaan Softex melarang umat muslim membeli produk pembalut softex.
Video yang diunggah itu menampilkan pemberitaan di Bisnis.com dengan judul "Perusahaan Softex Melarang Umat Muslim Beli Softex,".
Unggahan itu merupakan hoax, karena pemberitaan itu tidak pernah ada di website Bisnis.com.
Berikut fakta-fakta dari pemberitaan tersebut
1. Judul asli
Dalam pemberitaan di Bisnis, judul yang asli adalah "Usai diakuisi Softex US$1,2 miliar, ini Rencana Kimberly Clark".
Baca Juga
Sedangkan dalam video di Tiktok judul diubah menjadi "Perusahaan Softex melarang umat muslim beli Softex"
2. Waktu tayang berita
Berita tersebut ditayangkan di Bisnis.com pada 26 November 2021 lalu, sedangkan dalam video di TikTok waktu diubah menjadi 24 November 2024.
Berikut isi pemberitaan yang benar dalam pemberitaan tersebut. Dimana dalam pemberitaan tersebut menuliskan strategi bisnis Kimberly Clark usai akuissi Softex, bukan berisi larangan pembelian Softex.
Setelah secara resmi berada di bawah Kimberly-Clark Corporation melalui akuisisi senilai US$1,2 miliar pada 2020, Softex Indonesia kini memfokuskan diri di pasar domestik. Ditemui Bisnis di sela-sela kunjungannya ke Indonesia dan pabrik Softex di Karawang, Jawa Barat, Rabu (24/11/2021), Tristram Wilkinson, Presiden Bisnis Konsumen Kimberly-Clark di Asia-Pasifik menyatakan niatnya untuk membidik pertumbuhan pangsa pasar di Indonesia hingga lebih dari satu digit.
Adapun, Kimberly-Clark merupakan produsen popok bayi bermerek Huggies asal Amerika Serikat (AS). "Fokus utama kami adalah berkembang di Indonesia. Iklim bisnis saat ini mendapatkan momentum yang kuat, dan kami telah mengembangkan pangsa pasar, dan tentu saja kategori produk di sini berkembang dengan sangat signifikan," kata Wilkinson.
Dia melanjutkan selain pada produk perawatan wanita dan dewasa, perluasan di pasar popok bayi di Indonesia juga masih terbuka. Pasar popok di Indonesia saat ini diperkirakan mencapai US$1,6 miliar dengan sekitar 5 juta kelahiran setiap tahun, dan menjadi yang terbesar keenam di dunia.
Adapun, sekitar 80 persen penjualan Softex Indonesia berasal dari popok. Secara pangsa pasar, produk-produk dengan merek Sweety dan Happy Nappy menduduki posisi kedua terbesar. BACA JUGA Mengenal Kimberly-Clark,
Sebelumnya diketahui, sebelum diakuisisi oleh Kimberly-Clark, Softex Indonesia sempat merencanakan initial public offering (IPO) untuk menjaring modal sekitar Rp7 triliun. Wilkinson pun memastikan rencana tersebut tak akan berlanjut. "Kimberly-Clark Softex adalah anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Kimberly-Clark Corporation. Kami tidak memiliki rencana untuk IPO," katanya.