Bisnis.com, JAKARTA - Yayasan Mohammad Thohir milik keluarga Thohir tengah mencari kandidat untuk menerima beasiswa Thohir Marshall MBA (TAMBA) periode kedua ke University of Southern California (USC).
Bekerja sama dengan Alumni Universitas California Selatan Indonesia (AUSCI), program tersebut akan menjalankan program International Business Education and Research (IBEAR), yaitu program MBA selama setahun.
Adapun, dana pendidikan, biaya hidup, akomodasi, dan transportasi akan didanai penuh oleh Keluarga Thohir dengan nilai sekitar US$180.000 - US$200.000 per orang atau sekitar Rp3,2 miliar untuk kuliah selama setahun.
Ketua Yayasan Mohammad Thohir, Garibaldi Thohir, atau yang kerap disapa Boy Thohir mengungkapkan bahwa karena biayanya yang tinggi, ditambah dengan seleksi dari USC yang ketat, TAMBA hanya bisa mengirimkan 1 kandidat tahun ini, ditambah 1 kandidat lagi dari program SAMBA milik Edwin Soeryadjaya.
"Makanya kami baru sanggup mengirim 1 orang dari TAMBA, dan 1 orang dari SAMBA, jadi setahun 2 orang. Untuk komitmen 5 tahun berarti kami akan mengirim setidaknya 10 orang," jelasnya saat ditemui di Jakarta, Rabu (7/8/2024).
Dia berharap, dengan kualitas yang ditawarkan para lulusan USC, TAMBA juga bisa bekerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) untuk turut serta dalam program tersebut sehingga bisa mengirim lebih banyak kandidat untuk memajukan Indonesia di masa depan.
Baca Juga
Pasalnya, berdasarkan catatan Bisnis, sampai dengan 2023, LPDP mengelola dana besar, sampai dengan sekitar Rp139 triliun.
"Kami juga sudah minta kerja sama dari LPDP, karena dana kelolaannya kan banyak, kalau bisa ada dari LPDP juga ke USC," ujarnya.
Boy berharap rencana tersebut bisa segera mendapat respons positif dari LPDP mengingat LPDP sendiri sudah memiliki banyak program untuk mengirim calon mahasiswa ke Amerika.
Adapun, USC menjadi pilihan karena menurut Boy Thohir, sekolah tersebut menelurkan lulusan yang berkualitas dan terbukti menjadi pebisnis sukses. Beberapa lulusannya di Indonesia ada Edwin Soeryadjaya, Nirwan Bakrie, Harun Hajadi, dan banyak pebisnis besar lainnya.
"Kalau kita bicara top 50 entrepreneur di Indonesia mungkin 30-50% adalah lulusan dari USC," ujarnya.
Kelebihan lainnya adalah USC memiliki jejaring yang luas dengan pebisnis unggul di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri, alumni USC memiliki anggota terbesar mencapai 2.500 orang.
Tahun lalu, program TAMBA dan SAMBA menerima 150 pelamar dengan hanya ada 3 orang yang lolos dan berangkat ke Amerika.
Berikut ini syarat melamar beasiswa AUSCI TAMBA dan SAMBA sebagai berikut:
1. Berkewarganegaraan Indonesia
2. Berusia maksimal 40 tahun
3. Berkomitmen untuk bekerja di Indonesia selama 5 tahun setelah lulus dari USC
4. Profesional atau entrepreneur yang telah bekerja selama 6 tahun
5. Memiliki skor TOEFL minimal 95 atau IELTS minimal 7
6. Memiliki skor GMAT minimal 540
Proses pengajuan beasiswa dimulai dengan pelamar wajib mengisi formulir aplikasi secara online mulai 1 Juli 2024 hingga 31 Agustus 2024.
Selanjutnya, pelamar juga harus mengunggah skor TOEFL/IELTS, GMAT serta pernyataan pribadi dan surat rekomendasi di website.