Bisnis.com, JAKARTA - Yayasan Mohammad Thohir milik keluarga Thohir tengah mencari kandidat untuk menerima beasiswa program S2 di universitas swasta paling Top di Los Angeles, University of Southern California.
Bekerja sama dengan Alumni Universitas California Selatan Indonesia (AUSCI), program beasiswa bertajuk TAMBA atau Thohir Marshall MBA ini memasuki tahun kedua, dari komitmen selama lima tahun dari yayasan keluarga Thohir.
Beasiswanya akan memberikan kesempatan kepada profesional dan entrepreneur Indonesia, untuk melanjutkan studi di salah satu sekolah bisnis terbaik di Amerika Serikat, University of Southern California (USC) Marshall School of Business.
"Sebagai lulusan USC saya paham sekali bahwa universitas swasta ini paling top di LA, yang sangat terkenal di kalangan pebisnis, yang elit, seleksinya sulit dan biaya masuknya mahal, tapi banyak menciptakan alumni yang hebat-hebat," ujar Garibaldi Thohir, Ketua Yayasan Mochamad Thohir saat ditemui di Jakarta, Rabu (7/8/2024).
Garibaldi mengungkap, beberapa lulusannya di Indonesia ada Edwin Soeryadjaya, Nirwan Bakrie, Harun Hajadi, dan banyak pebisnis besar lainnya.
"Kalau kita bicara top 50 entrepreneur di Indonesia mungkin 30-50% adalah lulusan dari USC," ujarnya.
Baca Juga
Proses Kerja Sama dengan USC
Sebagai alumni dari luar negeri dengan anggota terbesar, hingga 2.500 orang di Indonesia, pria yang akrab disapa Boy itu mengatakan AUSCI ingin berkontribusi untuk Indonesia, salah satunya dengan memberikan pendidikan untuk menciptakan pemimpin terbaik menuju Indonesia sebagai negara maju.
Boy mengisahkan, rencana memberikan beasiswa sudah muncul sejak 10 tahun lalu. Pihaknya kemudian berbicara dengan Dekan USC agar bisa bekerja sama.
"Namun ternyata nggak gampang karena USC mahal banget, karena swasta dan jarang memberikan beasiswa karena yang antre mau bayar dan masuk lebih banyak. Jadi kita pikir cari program yang lebih singkat dan kita bisa kerjain sendiri," jelasnya.
Singkat cerita, Yayasan Mohammd Thohir, AUSCI, dan Dekan USC sendiri sepakat lebih mudah bekerja sama melalui program International Business Education and Research (IBEAR), program MBA selama setahun.
Sumber Pendanaan
Program tersebut akan didanai penuh oleh Keluarga Thohir dengan nilai sekitar US$180.000 - US$200.000 per orang atau sekitar Rp3,2 miliar untuk kuliah selama setahun.
"Makanya kami baru sanggup mengirim 1 orang dari TAMBA, dan 1 orang dari SAMBA, jadi 2 orang setahun. Untuk komitmen 5 tahun berarti kami akan mengirim setidaknya 10 orang," jelasnya.
Adapun, syarat pelamar beasiswa AUSCI TAMBA dan SAMBA sebagai berikut:
1. Berkewarganegaraan Indonesia
2. Berusia maksimal 40 tahun
3. Berkomitmen untuk bekerja di Indonesia selama 5 tahun setelah lulus dari USC
4. Profesional atau entrepreneur yang telah bekerja selama 6 tahun
5. Memiliki skor TOEFL minimal 95 atau IELTS minimal 7
6. Memiliki skor GMAT minimal 540
Proses pengajuan beasiswa dimulai dengan pelamar wajib mengisi formulir aplikasi secara online mulai 1 Juli 2024 hingga 31 Agustus 2024. Selanjutnya, pelamar juga harus mengunggah skor TOEFL/IELTS, GMAT serta pernyataan pribadi dan surat rekomendasi.
Untuk memastikan para penerima beasiswa kembali dan bekerja di Indonesia setelah lulus kuliah, TAMBA juga akan membuat perjanjian dengan penerima beasiswa yang sifatnya mengikat.
"Ini kan yang dikirim ke sana adalah mereka yang sudah profesional, sudah pengalaman kerja 6 tahun, bukan undergraduate yang mungkin setelah kesana nggak mau balik lagi," jelasnya.
Boy juga mengatakan, perusahaan yang berhasil mengirimkan kandidat untuk beasiswa ini juga umumnya tidak akan mau melepas karyawannya. Karena mereka diharapkan membawa perubahan bagi bisnis perusahaan, bisa menjabat di posisi strategis, atau jika keluar bisa membuka bisnis dan memperluas lapangan pekerjaan.
Sebagai informasi, tahun ini merupakan tahun kedua TAMBA dan SAMBA membuka pendaftaran untuk beasiswa program MBA di USC dari total komitmen 5 tahun.
Pada 2023, ada 150 orang pelamar dan hanya 3 orang yang berhasil diberangkatkan untuk berkuliah bisnis mulai tahun ini.