Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembunuhan Ismail Haniyeh Tingkatkan Eskalasi, DK PBB Gelar Pertemuan Darurat

DK PBB mengadakan pertemuan darurat setelah serangan udara menewaskan dua pejabat tinggi di Timur Tengah, salah satunya Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh.
Ilustrasi bendera Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Dok Times Now
Ilustrasi bendera Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Dok Times Now

Bisnis.com, JAKARTA - Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) mengadakan pertemuan darurat setelah serangan udara menewaskan dua pejabat tinggi di Timur Tengah, salah satunya Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, pada Rabu (31/7/2024). 

Selain Haniyeh, seorang komandan tinggi Hizbullah di Lebanon juga tewas oleh serangan Israel, dan memicu DK PBB untuk mencoba meredakan ketegangan yang meningkat.

"Berbagai serangan selama beberapa hari terakhir merupakan eskalasi yang serius dan berbahaya," kata Wakil Sekretaris Jenderal PBB Rosemary DiCarlo saat pertemuan dewan, dilansir Times of Israel, pada Kamis (1/8/2024). 

Dia menyerukan upaya diplomatik untuk mengubah arah dan mencari jalan menuju perdamaian dan stabilitas regional.

DK PBB sejauh ini diragukan dunia internasional untuk bersatu dalam menyampaikan pesan bersama mengenai serangan udara tersebut, lantaran Amerika Serikat (AS) sekutu utama Israel, dan Rusia, keduanya adalah anggota dewan dengan hak veto.

Sementara, AS menyerukan tekanan pada Iran agar menghentikan peningkatan serangan dan konflik berkelanjutan dengan Israel di Timur Tengah. 

Wakil Duta Besar AS untuk PBB, Robert Wood mendesak anggota dewan yang memiliki pengaruh terhadap Iran untuk meningkatkan tekanan ke negara itu guna hentikan eskalasi. 

Kemudian, China, Rusia, Aljazair dan negara-negara lain mengutuk pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran tersebut. 

Duta Besar Iran untuk PBB mengatakan bahwa pembunuhan terhadap Haniyeh sebagai tindakan terorisme. AS, Inggris dan Prancis mengemukakan bahwa Iran selama ini mendukung aktor-aktor yang mengganggu stabilitas di kawasan tersebut.

Seperti diketahui, negara-negara DK PBB selama pertemuan darurat, menyerukan peningkatan upaya diplomatik untuk mencegah konflik Timur Tengah yang semakin meluas, pada Rabu (31/7/2024). 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Editor : Muhammad Ridwan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper