Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertemuan di Laos, Menlu Retno Tekankan Penghormatan Hukum Internasional Penting bagi Semua

Menlu Retno mengatakan bahwa negara-negara yang mengakui Palestina bertambah. Demikian juga dengan dukungan untuk UNRWA.
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi /JIBI/Bisnis-Nancy Junita
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi /JIBI/Bisnis-Nancy Junita

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi menegaskan mengenai pentingnya penghormatan terhadap hukum internasional.

Dia menyoroti perdamaian khususnya kekejaman dan ketidakadilan yang terjadi setiap hari di Palestina. Hal ini dia sampaikan dalam Pertemuan para Menlu Asean dan Uni Eropa di Vientiane Laos, pada Jumat (26/7/2024).

“Penghormatan terhadap hukum internasional penting bagi Asean, dan penting juga untuk Uni Eropa. Prinsip ini harus diterapkan di Ukraina, juga di Palestina," katanya, dalam keterangan resmi, pada Sabtu (27/7/2024).

Retno menyampaikan bahwa setelah kunjungannya dari Brussel pada bulan lalu, terdapat perkembangan positif dari negara-negara Uni Eropa (UE).

“Negara-negara yang mengakui Palestina bertambah. Demikian juga dengan dukungan untuk UNRWA. Kita berharap negara-negara UE lainnya akan mengikuti langkah baik ini," ujarnya.

Selain membahas isu perdamaian, Menlu RI juga mengangkat isu ekonomi dalam pertemuan tersebut. Dia menyampaikan bahwa kemitraan Asean dan Uni Eropa harus didasarkan pada prinsip kesetaraan, saling menguntungkan dan memberi manfaat bagi rakyat kedua kawasan.

“Karena itu, Indonesia menentang kebijakan-kebijakan yang diskriminatif dan pendekatan yang one-size-fits-all yang menghambat perdagangan," tegasnya.

Adapun Retno mendorong dilakukannya dialog dan kerja sama erat antara Asean dan Uni Eropa. Menurutnya, dialog ini penting untuk menumbuhkan rasa saling memahami dan menyelesaikan masalah-masalah secara konstruktif, antara lain melalui dialog melalui Joint Working Group on Vegetable Oil yang akan dilaksanakan tahun ini, dan Indonesia mendorong partisipasi aktif dari Uni Eropa untuk dialog tersebut.

Dia menjelaskan bahwa Joint Working Group on Vegetable Oil adalah salah satu kerangka kerja sama Asean-Uni Eropa yang merupakan inisiatif Indonesia yang dibentuk pada tahun 2020 untuk memperjuangkan akses komoditi kelapa sawit dan minyak nabati.

Adapun hingga saat ini, menurutnya forum tersebut telah dilaksanakan sebanyak tiga kali, terakhir pada 20-21 Juni 2023 yang dihadiri oleh negara anggota Asean dan juga Uni Eropa.

Seperti diketahui, terkait pengakuan untuk Palestina, sejumlah negara anggota Uni Eropa telah mengakui Negara Palestina, antara lain Swedia, Siprus, Hungaria, Polandia, Slovakia, Romania, Bulgaria, Spanyol, Irlandia dan Slovenia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper