Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Fakta-Fakta Penembakan Donald Trump saat Kampanye: Pelaku Tewas hingga Respons Biden

Berikut sederet fakta sementara kejadian penembakan Donald Trump saat berkampanye di Pennsylvania pada Sabtu (13/7/2024).
Mantan Presiden AS Donald Trump dalam kampanye di Coralville, Iowa, Amerika Serikat pada Rabu (13/12/2023). Trump kembali maju dalam gelaran Pilpres 2024 AS, menghadapi petahana Joe Biden. - Bloomberg/Christian Monterrosa
Mantan Presiden AS Donald Trump dalam kampanye di Coralville, Iowa, Amerika Serikat pada Rabu (13/12/2023). Trump kembali maju dalam gelaran Pilpres 2024 AS, menghadapi petahana Joe Biden. - Bloomberg/Christian Monterrosa

Bisnis.com, JAKARTA -- Mantan Presiden Amerika Serikat , Donald Trump telah tertembak saat melakukan kampanye menjelang Pilpres AS 2024 di Butler, Pennsylvania pada Sabtu (13/7/2024).

Peluru tembakan tersebut diduga mengenai telinga Trump hingga membuatnya bercucuran darah. Atas kejadian itu, Trump langsung dilarikan oleh petugas keamanan untuk mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit setempat.

Berikut fakta-fakta sementara kejadian penembakan Donald Trump:

Pelaku Penembakan Tewas

Terduga pelaku penembakan terhadap mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump dinyatakan tewas oleh agen rahasia atau secret service. Hanya saja, saat ini identitas maupun motif pelaku belum diketahui. 

Dilansir Reuters pada Minggu (14/7/2024), agen rahasia menyampaikan selain terduga pelaku terdapat peserta kampanye yang tewas serta dua penonton lainnya mengalami luka.

"Pelaku penembakan tewas, satu peserta demonstrasi tewas dan dua penonton lainnya terluka," ujar pihak agen rahasia di AS.

Kondisi Trump usai Penembakan

Juru Bicara Steven Cheung memastikan Donald Trump baik-baik saja usai insiden penembakan tersebut. Adapun, tembakan itu diduga mengenai telinga kanan Trump hingga membuat pipi kanannya berlumuran darah.

"Presiden Trump berterima kasih kepada penegak hukum dan petugas tanggap darurat atas tindakan cepat mereka selama aksi keji ini. Dia baik-baik saja dan sedang diperiksa di fasilitas medis setempat. Keterangan lebih lanjut akan menyusul," ujar Steven.

Di sisi lain, Trump juga terlihat meringis dan sempat mengepalkan tinju ke udara beberapa kali sebelum meninggalkan panggung tempat dirinya berpidato. "Lawan! Lawan! Lawan!" ujar Trump sebelum dievakuasi.

Detik-Detik Penembakan dari Saksi

Saksi mata sekaligus pendukung Trump, Ron Moose menyampaikan dirinya sempat mendengar empat kali letupan senjata api saat Trump melakukan pidato.

"Saya mendengar sekitar empat tembakan dan saya melihat kerumunan itu tumbang dan kemudian Trump juga menunduk dengan sangat cepat," kata Ron.

Dalam kesaksiannya, Ron mengaku sempat melihat pria berlari dalam kejaran petugas berseragam militer. Di saat yang sama, dia juga mendengar tembakan tambahan yang diduga berasal dari atap gudang belakang panggung.

Adapun, Juru bicara Agen Rahasia, Anthony Guglielmi menyampaikan bahwa pelaku melepaskan tembakannya ke arah panggung dari posisi yang lebih tinggi. 

Keamanan Diperketat

Dikutip NYTimes, petugas keamanan langsung memimpin penyelidikan dan dibantu dengan Departemen Kehakiman, hingga FBI terjun menangani insiden tersebut.

Adapun, peserta yang menghadiri rapat umum kampanye Trump harus menjalani pemeriksaan keamanan. Mereka diharuskan masuk melalui detektor logam, dan tas serta barang bawaan mereka diperiksa untuk mencari senjata dan sejumlah besar barang terlarang.

Respons Joe Biden

Dalam unggahan di X melalui aku @POTUS, Biden menyampaikan bahwa dirinya bersyukur saat mengetahui kondisi rivalnya dalam ajang Pilpres 2024 tersebut baik-baik saja. 

"Saya telah diberi pengarahan tentang penembakan pada rapat umum Donald Trump di Pennsylvania. Saya bersyukur mendengar bahwa dia aman dan baik-baik saja," tulisnya di X, Minggu (14/7/2024).

Dia menambahkan saat ini dirinya juga tengah menunggu perkembangan insiden tersebut. Di samping itu, Biden mengajak seluruh pihak untuk mengecam tindakan kekerasan itu.

"Jill dan saya berterima kasih kepada Dinas Rahasia karena telah menyelamatkannya. Tidak ada tempat untuk kekerasan seperti ini di Amerika. Kita harus bersatu sebagai satu bangsa untuk mengutuknya," tambahnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper